• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Minggu, 20 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Keffiyeh, Simbol Perjuangan dan Solidaritas Rakyat Palestina

Syal kaffiyeh yang bermotif kotak-kotak hitam dan putih menjadi sebuah simbol ungkapan solidaritas sebangsa

by Redaksi SKM Amanat
1 tahun ago
in Artikel
0
Keffiyeh, Simbol solidaritas Palestina, Makna syal keffiyeh, Free palestine, Solidaritas palestina, Simbol perjuangan Palestina
Ilustrasi orang menggunakan syal keffiyeh (pixabay.com)

Pasca penyerangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu ke wilayah Israel, Pemerintah Israel dengan tidak segan mendeklarasikan perang. Dengan cepatnya balasan roket dan militer mulai menyerang rakyat sipil Palestina. Ribuan warga Palestina menjadi korban akibat serangan balasan tersebut. Bangunan-bangunan penting seperti rumah sakit dan gedung pemerintahan pun tidak luput menjadi sasaran.

Dunia Internasional mula bersimpati dan berempati karena gejolak kedua negara tersebut. Banyak masyarakat internasional yang mengecam tindakan Israel yang menyerang warga sipil Palestina. Protes diadakan di berbagai negara dengan seruan untuk memberikan kebebasan pada Palestina. Tuntutan ini juga bergema di negara-negara yang mayoritasnya penduduknya non-Muslim.

Dalam melakukan aksi protesnya, mereka mengibarkan bendera Palestina dan membawa spanduk dengan bertuliskan “Free Palestine”. Selain itu, sering kali para aksi juga mengenakan sebuah syal bermotif kotak-kotak berwarna hitam dan putih. Di mana ini merupakan syal tradisional warga Palestina yang dinamai dengan keffiyeh.

Saksi Perjuangan Bangsa Arab

Istilah keffiyeh muncul pertama kali di sebuah kota yang terletak di Irak atau sebelah selatan Kota Baghdad dan berada di sepanjang Sungai Efrat. Penggunaan keffiyeh diawali pada abad ke-7 atau masa saat terjadinya pertempuran antara bangsa Arab dan Persia, dimana pertempuran ini berada dekat dengan Kota Kuffah.

Baca juga

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

Pada awalnya keffiyeh digunakan sebagai sebuah tanda untuk membedakan para pasukan Arab dengan pasukan lain ketika berada di tengah medan pertempuran. Setelah para pasukan Arab memenangkan pertempuran, ternyata mereka tetap menggunakan keffiyeh sebagai pengingat atas kemenangan yang telah diraih, hingga akhirnya menjadi sebuah ciri khas yang melekat kepada Bangsa Arab.

Penggunaan keffiyeh sempat dilarang ketika terjadinya kolonialisme oleh Inggris antara tahun 1936 sampai 1939. Pelarangan ini didasarkan pada kebiasaan para pemberontak yang selalu menggunakan syal keffiyeh untuk menutupi identitas mereka.

Setelah berdirinya negara Israel pada tahun 1948 dan terjadinya pengusiran ratusan ribu warga Palestina. Keffiyeh digunakan kembali sebagai sebuah simbol ungkapan solidaritas sebangsa, setanah dan seperjuangan rakyat Palestina.

Setiap Pola Punya Makna

Di hampir seluruh negara Timur Tengah memiliki syalnya masing-masing, dengan ciri khasnya tersendiri. Seperti Yordania dan Arab Saudi yang menggunakan warna merah dan putih, sedangkan di Palestina, keffiyeh menggunakan warna hitam dan putih.

Keffiyeh yang dimiliki oleh Palestina berasal dari tradisi dan ciri khas, dengan tiga pola dominan yakni, jala atau jaring ikan, garis tebal dan motif daun zaitun.

Motif yang menggambarkan jaring ikan terinspirasi dari aspek penting dalam kehidupan masyarakat Palestina, terutama warga di Jaffa dan Haifa, di mana melaut dan menangkap ikan adalah bagian dari hidup mereka. Sedangkan, pola yang memiliki garis tebal adalah sebuah penggambaran jalur perdagangan yang menemukan antara pembeli dengan penjual.

Motif daun zaitun sendiri menggambarkan sebuah kekuatan dan ketahanan. Pohon zaitun menjadi simbol perjuangan rakyat Palestina karena memberikan penggambaran keterkaitan terhadap kepemilikan sebuah tanah, walaupun akhirnya banyak para petani yang kehilangan lahan mereka.

Simbol Perjuangan dan Anti Perang

Dengan sejarah masa lalunya yang berkaitan dengan perang, saat ini keffiyeh dikenakan kembali sebagai simbol perjuangan dan persatuan. Penggunaannya dipopulerkan oleh mantan Presiden Palestina Yasser Arafat, ketika dirinya memakai keffiyeh saat berbicara di Sidang Paripurna Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 1974.

Di masa sekarang keffiyeh tidak hanya memiliki arti bagi warga Palestina saja, tapi juga telah menjadi ekspresi solidaritas dan sikap anti perang di seluruh penjuru dunia. Saat ini keffiyeh tidak hanya digunakan oleh para pria, tapi digunakan oleh kalangan wanita juga, seperti Dalal Mughrabi, seorang tokoh aktivis perjuangan Palestina yang turut serta mengampanyekan anti perang.

Kepopuleran keffiyeh juga semakin meningkat sejak para selebritas dunia, seperti Gigi Hadid dan Bella Hadid mengenakkannya. Beberapa merek dagang fashion terkemuka, seperti Nike dan Tommy Hilfiger juga meluncurkan koleksi bermotif keffiyeh.

Penulis: Hikam Abdillah
Editor: Gojali

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: free palestinekeffiyehmakna syal keffiyehsimbol perjuangan palestinasimbol solidaritas palestinasolidaritas palestina
Previous Post

Majalah Soeket Teki SKM Amanat Edisi 1

Next Post

Majalah Soeket Teki SKM Amanat Edisi 3

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

ita martadinata, pemerkosaan massal 1998, penulisan ulang sejarah indonesia, tragedi 1998, fadli zon
Nasional

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

by Redaksi SKM Amanat
29 Juni 2025
0

...

Read moreDetails
Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

18 Juni 2025
Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

8 Juni 2025
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender

Realitas Semu Emosi Pria

13 Mei 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Prodi Baru UIN Walisongo, Prodi UIN Walisongo, UIN Walisongo, Prodi Baru, Pembukaan Prodi Baru

Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

21 Juni 2025
PBAK UIN Walisongo, Expo UKM-F, Merger UKM, PBAK 2025, UIN Walisongo

Akibat Merger, Muncul Wacana Expo UKM-F Ditiadakan pada PBAK UIN Walisongo 2025

14 Juli 2025
Dosen Kebijakan Publik, Dosen UIN Walisongo, UIN Walisongo, Komunikasi Buruk, Pemerintahan Prabowo

Minimnya Sensitivitas Jadi Alasan Buruknya Komunikasi Pemerintah Menurut Dosen Kebijakan Publik UIN Walisongo

24 Juni 2025
kkn uin walisongo, kkn mit uin walisongo, uin walisongo, kkn 2025, kkn mit

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Keluhkan Adanya Kewajiban Katering dari Oknum Desa

12 Juli 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend