
Pasca penyerangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu ke wilayah Israel, Pemerintah Israel dengan tidak segan mendeklarasikan perang. Dengan cepatnya balasan roket dan militer mulai menyerang rakyat sipil Palestina. Ribuan warga Palestina menjadi korban akibat serangan balasan tersebut. Bangunan-bangunan penting seperti rumah sakit dan gedung pemerintahan pun tidak luput menjadi sasaran.
Dunia Internasional mula bersimpati dan berempati karena gejolak kedua negara tersebut. Banyak masyarakat internasional yang mengecam tindakan Israel yang menyerang warga sipil Palestina. Protes diadakan di berbagai negara dengan seruan untuk memberikan kebebasan pada Palestina. Tuntutan ini juga bergema di negara-negara yang mayoritasnya penduduknya non-Muslim.
Dalam melakukan aksi protesnya, mereka mengibarkan bendera Palestina dan membawa spanduk dengan bertuliskan “Free Palestine”. Selain itu, sering kali para aksi juga mengenakan sebuah syal bermotif kotak-kotak berwarna hitam dan putih. Di mana ini merupakan syal tradisional warga Palestina yang dinamai dengan keffiyeh.
Saksi Perjuangan Bangsa Arab
Istilah keffiyeh muncul pertama kali di sebuah kota yang terletak di Irak atau sebelah selatan Kota Baghdad dan berada di sepanjang Sungai Efrat. Penggunaan keffiyeh diawali pada abad ke-7 atau masa saat terjadinya pertempuran antara bangsa Arab dan Persia, dimana pertempuran ini berada dekat dengan Kota Kuffah.
Pada awalnya keffiyeh digunakan sebagai sebuah tanda untuk membedakan para pasukan Arab dengan pasukan lain ketika berada di tengah medan pertempuran. Setelah para pasukan Arab memenangkan pertempuran, ternyata mereka tetap menggunakan keffiyeh sebagai pengingat atas kemenangan yang telah diraih, hingga akhirnya menjadi sebuah ciri khas yang melekat kepada Bangsa Arab.
Penggunaan keffiyeh sempat dilarang ketika terjadinya kolonialisme oleh Inggris antara tahun 1936 sampai 1939. Pelarangan ini didasarkan pada kebiasaan para pemberontak yang selalu menggunakan syal keffiyeh untuk menutupi identitas mereka.
Setelah berdirinya negara Israel pada tahun 1948 dan terjadinya pengusiran ratusan ribu warga Palestina. Keffiyeh digunakan kembali sebagai sebuah simbol ungkapan solidaritas sebangsa, setanah dan seperjuangan rakyat Palestina.
Setiap Pola Punya Makna
Di hampir seluruh negara Timur Tengah memiliki syalnya masing-masing, dengan ciri khasnya tersendiri. Seperti Yordania dan Arab Saudi yang menggunakan warna merah dan putih, sedangkan di Palestina, keffiyeh menggunakan warna hitam dan putih.
Keffiyeh yang dimiliki oleh Palestina berasal dari tradisi dan ciri khas, dengan tiga pola dominan yakni, jala atau jaring ikan, garis tebal dan motif daun zaitun.
Motif yang menggambarkan jaring ikan terinspirasi dari aspek penting dalam kehidupan masyarakat Palestina, terutama warga di Jaffa dan Haifa, di mana melaut dan menangkap ikan adalah bagian dari hidup mereka. Sedangkan, pola yang memiliki garis tebal adalah sebuah penggambaran jalur perdagangan yang menemukan antara pembeli dengan penjual.
Motif daun zaitun sendiri menggambarkan sebuah kekuatan dan ketahanan. Pohon zaitun menjadi simbol perjuangan rakyat Palestina karena memberikan penggambaran keterkaitan terhadap kepemilikan sebuah tanah, walaupun akhirnya banyak para petani yang kehilangan lahan mereka.
Simbol Perjuangan dan Anti Perang
Dengan sejarah masa lalunya yang berkaitan dengan perang, saat ini keffiyeh dikenakan kembali sebagai simbol perjuangan dan persatuan. Penggunaannya dipopulerkan oleh mantan Presiden Palestina Yasser Arafat, ketika dirinya memakai keffiyeh saat berbicara di Sidang Paripurna Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 1974.
Di masa sekarang keffiyeh tidak hanya memiliki arti bagi warga Palestina saja, tapi juga telah menjadi ekspresi solidaritas dan sikap anti perang di seluruh penjuru dunia. Saat ini keffiyeh tidak hanya digunakan oleh para pria, tapi digunakan oleh kalangan wanita juga, seperti Dalal Mughrabi, seorang tokoh aktivis perjuangan Palestina yang turut serta mengampanyekan anti perang.
Kepopuleran keffiyeh juga semakin meningkat sejak para selebritas dunia, seperti Gigi Hadid dan Bella Hadid mengenakkannya. Beberapa merek dagang fashion terkemuka, seperti Nike dan Tommy Hilfiger juga meluncurkan koleksi bermotif keffiyeh.
Penulis: Hikam Abdillah
Editor: Gojali