• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Senin, 21 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Tradisi Ketupat yang Wajib Ada Saat Lebaran

Ketupat telah menjadi makanan yang wajib ada ketika lebaran. Tanpa adanya ketupat seakan mengurangi esensi Idul Fitri di Nusantara

by Ayu Reza Wulandari
1 tahun ago
in Artikel
0
Tradisi ketupat, Lebaran Idul Fitri, Lebaran ketupat, Makna ketupat, Idul Fitri, Ciri khas lebaran
Ilustrasi ketupat lebaran (pixabay.com)

Pernahkah kalian bertanya, kenapa ketupat selalu disajikan saat lebaran? baik lebaran Idul Fitri, pun Lebaran Ketupat. Kenapa bukan makanan tradisional lain yang disajikan?

Hidangan ketupat saat lebaran seakan menjadi makanan yang wajib ada, terlebih di daerah Nusantara. Seringkali tanpa adanya ketupat, kita merasa ada yang kurang.

Ketupat sendiri merupakan makanan yang dibuat dari beras dan dimasukkan ke dalam anyaman janur.

Setiap daerah memiliki cara dan tradisi yang berbeda dalam menyajikan ketupat. Misalnya, di daerah Jawa Barat, ketupat sering disajikan dengan sambal goreng, sedangkan di daerah Jawa Tengah, biasanya disajikan dengan semur. Namun, umumnya ketupat disajikan dengan makanan berkuah seperti opor.

Menilik Arti Ketupat

Baca juga

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

Jika kita menengok jauh ke belakang, sejarah ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga sendiri merupakan salah satu wali yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Lebaran Ketupat atau yang sering dikenal dengan Bakda Kupat menjadi salah satu strategi awal Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Meskipun tidak hanya menggunakan strategi lebaran ketupat, tetapi cara yang dilakukan Sunan Kalijaga ini dapat dengan mudah memikat hati masyarakat Jawa.

Ketupat sendiri memiliki arti “Laku Papat”.  Maksud dari kata tersebut adalah empat tindakan yang terdiri dari Lebaran, Luberan, Leburan, Laburan. Sehingga, keempat tindakannya memiliki pengertian yang berbeda-beda.

Pertama, dari kata lebaran. Lebaran diartikan sebagai ibadah puasa yang telah diselesaikan oleh umat muslim. Sedangkan, luberan dipahami menjadi simbol untuk melakukan sedekah dengan ikhlas, diibaratkan seperti air yang berlimpah hingga meluap dari wadahnya.

Sementara, makna leburan yakni meleburnya dosa saat lebaran yang ditandai dengan saling memaafkan. Terakhir, istilah laburan dapat diinterpretasikan sebagai hati yang putih dan suci setelah menjalani Puasa Ramadan.

Wajib Ada saat Lebaran

Ketupat bukan sekadar makanan yang biasa disajikan, tetapi menyimpan berbagai simbolik di dalamnya. Permintaan maaf, perayaan kemenangan, bahkan yang lainnya juga tersimpan rapi dalam makna ketupat.

Setelah menahan makan dan minum saat puasa, muncullah rasa balas dendam akan nafsu makan saat lebaran. Maka dari itu, diperlukan sesuatu untuk mengontrol hal tersebut, salah satunya adalah dengan mengonsumsi ketupat.

Tim Dokter Indonesia dalam situs doktersehat.com menyepakati bahwa ketupat bisa mengontrol pola makan. Hal ini dikarenakan ketupat memiliki Glycemic Index (GI) yang rendah, yaitu sekitar 76.

Tak hanya itu, ketupat juga kaya akan serat karena terbuat dari beras yang dikukus dalam anyaman janur. Serat ini dapat membantu pencernaan dan menjaga kesehatan usus.

Sehingga, hal inilah yang menjadikan ketupat sangat dianjurkan ada saat lebaran.

Ayu Reza Wulandari

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: ciri khas lebaranidul fitrilebaran idul fitrilebaran ketupatmakna ketupattradisi ketupat
Previous Post

Tabloid SKM Amanat Edisi 130

Next Post

Majalah Soeket Teki SKM Amanat Edisi 10

Ayu Reza Wulandari

Related Posts

ita martadinata, pemerkosaan massal 1998, penulisan ulang sejarah indonesia, tragedi 1998, fadli zon
Nasional

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

by Redaksi SKM Amanat
29 Juni 2025
0

...

Read moreDetails
Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

18 Juni 2025
Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

8 Juni 2025
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender

Realitas Semu Emosi Pria

13 Mei 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

7 Juli 2025
SEMA UIN Walisongo, Ketua SEMA UIN Walisongo, Safrizal, UIN Walisongo, Kenaikan UKT

Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

7 Juli 2025
ita martadinata, pemerkosaan massal 1998, penulisan ulang sejarah indonesia, tragedi 1998, fadli zon

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

29 Juni 2025
UIN Walisongo, KKN UIN Walisongo, KKN MIT, Mahasiswa KKN, KKN

UIN Walisongo Terjunkan 2.100 Mahasiswa KKN MIT ke-20 di 140 Kelurahan Kabupaten Semarang

16 Juli 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akibat Merger, Muncul Wacana Expo UKM-F Ditiadakan pada PBAK UIN Walisongo 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend