• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Sabtu, 19 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Cermin Tipu Daya dan Hakikat Agama

Abu heran, bagaimana bisa kakek tua tau di surga ada nabi Sulaiman, dan tentunya cermin tipu daya. Jelas saja, karena memang Abu tak bisa membaca kitab suci, yang segala cerita tentangnya, ada di sana.

by Mohammad Azzam
6 tahun ago
in Features, Varia Kampus
0
Tokoh Abu dalam pementasan Kapai-Kapai Teater Wadas di Auditorium I UIN Walisongo (27/6/2019).

“Abu di mana kau Abu…. bangsat kau Abu…..”

Seorang lelaki berpenampilan lagak bos menghampiri Abu yang sedang  memohon-mohon ampun. Lelaki tersebut sontak mejambak rambut Abu, lalu membantingnya. Abu dengan pakaian kumalnya, dan rambut kribo yang acak-acakan terbanting dan merintih, “ampun tuan, ampun…” Lelaki itu tanpa ampun menginjak kepala abu, menuntaskan siksaannya dan lampu paggung tiba-tiba mati.

Itulah sepenggal pembuka adegan yang menggambarkan begitu melaratnya nasib Abu, sang pemeran utama dalam pentas teater yang diselenggarakan dua hari oleh KSK Wadas, Kamis-Jumat (27-28/6/2019). Pentas yang berlangsung di Auditorium I UIN Walisongo itu, dihadiri oleh ratusan penonton dari berbagai komunitas teater dan mahasiswa di lingkungan UIN Walisogo Semarang.

Naskah  garapan Arifin C. Noer bertajuk “Kapai-Kapai” itu mengangkat cerita tentang harapan. Harapan, adalah alasan manusia tetap melanjutkan hidup. Namun, apalah arti harapan, jika tanpa perbuatan. Maka sang sutradara M. Khoirun Nadzif menjadikan “Dunia Milik Mereka yang Ingin Berbuat” sebagai sebagai tema pementasan.

Abu, seorang miskin yang bekerja sebagai buruh pabrik, harus bertarung melawan kerasnya dunia. Ia hidup dalam mimpi-mimpi dan kesengsaraan, bersama Iyem istrinya, keluguan, serta kebodohannya, ditambah sifat malas, menyempurnakan kemelaratannya.

Baca juga

UIN Walisongo Terjunkan 2.100 Mahasiswa KKN MIT ke-20 di 140 Kelurahan Kabupaten Semarang

Akibat Merger, Muncul Wacana Expo UKM-F Ditiadakan pada PBAK UIN Walisongo 2025

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Keluhkan Adanya Kewajiban Katering dari Oknum Desa

Tentang harapan dan keimanan

Abu yang melarat, bodoh, dan malas itu seperti mendapatkan harapan baru, ketika emak mengabarkan tentang cermin tipu daya. Cermin tipu daya itu akan mengubah hidupnya menjadi bahagia. Cermin itu ada di toko Sulaiman kata Emak, di ujung dunia. Cermin tipu daya menjadikan pangeran dan putri hidup bahagia.

Ke ujung dunia ia cari, ia tanyakan pada pohon, pada semut, pada burung, serta langit di manakah ujung dunia? Semuanya menjawab di sana. Hingga letih ia cari, sampai akhirnya bertemu dengan kakek tua. Ia tanyakan padanya, “di mana ujung dunia, kakek?”.

Bertemu dengan kakek tua, Abu belajar banyak hal. Ia tak tau bahwa dunia tempat ia berpijak, tak memiliki ujung. Ujung dunia, adalah kematiannya. Ujung dunia adalah tempat di mana setelah ia mati. Ujung dunia adalah surga dan neraka. Bagaimana mungkin ia menemukan cermin tipu daya, ketika ia harus mati untuk datang ke sana, pikir abu. Saat bersama kakek tua, dilihatkannya cermin sejati. Cermin yang terbuat dari air danau purbani. Dan lihatnya di sana wajah tua nan begitu miskin, ialah wajahnya sendiri.

Selama ini, Abu adalah rakyat miskin yang bodoh. Bodoh pula agamanya. Apa itu Tuhan?  Apa itu neraka? Apa itu surga?  Abu tidak begitu paham.

Kakek tua berkata, “Dialah-Tuhan. Yang menciptakan jagad raya.” Kakek tua mejawab neraka adalah api sengsara yang menjilat-jilat, dan surga adalah bahagia di atas bahagia.

Abu heran, bagaimana bisa kakek tua tau di surga ada nabi Sulaiman, dan tentunya cermin tipu daya. Jelas saja, karena memang Abu tak bisa membaca kitab suci, yang segala cerita tentangnya, ada di sana.

Namun si Abu tidak lantas mendengarkan perkataan Kakek, seperti angin lalu, Abu tetap mencari dimana ujung dunia.

Adegan Iyem dan Abu dalam lakon Kapai-kapai (Amanat/Rima)

Ia menjalani sisa hidup dengan harapan, harapan mendapat cermin tipu daya. Ia ingin bahagia tanpa berbuat dan tanpa memahami agama. Tanpa agama dan perbuatan, harapan adalah khayalan kosong yang diciptakan tokoh emak, bulan, dan yang kelam. Dunia hanya milik mereka yang ingin berbuat. Bukan untuk pengharap yang bahkan tak tahu ujung dunia.

Abu, pada akhirnya mati, tanpa kebahagiaan sejati. Ia tinggalkan istri dalam kesengsaraan.

Kisah berakhir dengan sebuah lagu, “sekiranya adam yang satu ini tidak memiliki apa yang disebut impian.” suatu lirik dari yang kelam kepada Abu, yang telah mati, di pangkuan Iyem.

Penulis: Mohammad Azzam

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: kapai-kapaiksk wadaspementasan kapai-kapai teater wadasteater semarangteater wadas uin walisongo
Previous Post

Yang Tumpah dalam Pendar

Next Post

UIN Walisongo Terima 2434 Mahasiswa Baru Jalur UM-PTKIN 2019, Berikut Daftar Namanya

Mohammad Azzam

Diam diam diam bicara

Related Posts

UIN Walisongo, KKN UIN Walisongo, KKN MIT, Mahasiswa KKN, KKN
KKN

UIN Walisongo Terjunkan 2.100 Mahasiswa KKN MIT ke-20 di 140 Kelurahan Kabupaten Semarang

by Saskia Rida Natasya
16 Juli 2025
0

...

Read moreDetails
PBAK UIN Walisongo, Expo UKM-F, Merger UKM, PBAK 2025, UIN Walisongo

Akibat Merger, Muncul Wacana Expo UKM-F Ditiadakan pada PBAK UIN Walisongo 2025

14 Juli 2025
kkn uin walisongo, kkn mit uin walisongo, uin walisongo, kkn 2025, kkn mit

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Keluhkan Adanya Kewajiban Katering dari Oknum Desa

12 Juli 2025
SEMA UIN Walisongo, Ketua SEMA UIN Walisongo, Safrizal, UIN Walisongo, Kenaikan UKT

Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

7 Juli 2025
PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

7 Juli 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Hari Anti Penyiksaan Internasional, Keluarga Gamma, Kasus Darso, Korban Penyiksaan, Oknum Polisi

Peringati Hari Anti Penyiksaan Internasional, Keluarga Gamma dan Darso Harap Dapat Keadilan

4 Juli 2025
Konflik Iran-Israel, Perang Dunia 3, Dampak Perang Dunia, Perang Timur Tengah, Konflik Internasional

Nasib Indonesia dalam Konflik Iran-Israel dan Ancaman Perang Dunia 3

4 Juli 2025
Dosen Kebijakan Publik, Dosen UIN Walisongo, UIN Walisongo, Komunikasi Buruk, Pemerintahan Prabowo

Minimnya Sensitivitas Jadi Alasan Buruknya Komunikasi Pemerintah Menurut Dosen Kebijakan Publik UIN Walisongo

24 Juni 2025
Kasus Pembunuhan, Kasus Iwan Budi, Pembunuhan Anggota PNS, Iwan Budi, AJI Semarang

Hampir Genap Tiga Tahun, Kasus Pembunuhan Anggota PNS Iwan Budi Belum Ada Titik Terang

3 Juli 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend