• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Jumat, 23 Mei 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Agama Lokal, Rentan Terdiskriminasi

Seringkali kita temui diskriminasi yang terjadi hingga berujung pada timbulnya kekerasan kadang diatasnamakan klaim sebuah kebenaran agama yang diikuti.

Redaksi SKM Amanat by Redaksi SKM Amanat
4 tahun ago
in Artikel
0

Baca juga

Realitas Semu Emosi Pria

Multitasking: Dalang di Balik Kerusakan Otak

Layakkah Soeharto Jadi Pahlawan Nasional?

Sumber foto: Tirto.id

Driminasi terhadap penganut agama (kepercayaan) lokal Indonesia, seringkali masih terjadi. Agama lokal adalah agama asli orang Indonesia, sebelum kemunculan agama baru atau pendatang. Beberapa agama lokal memang, dalam sejarahnya sudah ada sebelum Hindu dan Budha, Islam dan lainnya.

Namun pemerintah menganggap keberadaan mereka bukanlah sebuah agama, tapi kepercayaan.

Beberapa kepercayaan asli Indonesia diantaranya Sapto Dharmo di Yogjakarta, Sunda Wiwitan dan Buhun dianut oleh masyarakat Sunda, Tolotang di wilayah Sulawesi Selatan, Kejawen dianut oleh masyarakat Jawa , Marapu dari Sumba, Kaharingan dari Kalimantan, Ugamo Malimasi asli dari suku Batak, Naurus bersal dari Pulau seram Maluku, Madrais (Djawa Sunda) yang menyebar di Jawa Barat merupakan segelintir dari banyaknya agama yang terpinggirkan dari negara sendiri.

Kepercayaan lokal ini, membentuk ciri kelompoknya sebagai praktek menanggapi hal-hal yang sakral. Meskipun kepercayaan lokal memang cukup sulit untuk diketahui jejaknya, namun dapat dikatakan bahwa ia berawal dari sekelompok manusia yang memiliki pandangan yang sama atas aspek yang dianggap sacral (Suhanah,2014)

Tetapi keberadaanya di Indonesia, masih cenderung mendapat perlakuan diskriminasi dari kelompok mayoritas. Dibuktikan dengan kasus yang terjadi pada beberapa tahun ke belakang.

Tahun 2018 lalu, Kompas.com pernah memberitakan seorang penganut Sunda Wiwitan dipersulit proses pemakamannya. Pasalnya jenazah itu akan dimakamkan di tanah kelahirannya, Panjalu, Ciamis, Jawa Barat. Namun saat menuju pemakaman, ambulance dihadang tokoh muslim setempat. Jenazah dilarang dimakamkan di pemakaman orang muslim. Akhirnya jalan tengah pun diambil, jenazah boleh dimakamkan, dengan syarat jenazah di Islamkan terlebih dahulu, kemudian jenazah diurus pemakamannya sesuai ajaran agama Islam.

Kemudian ada pula pengalaman dari Boonie Nugraha Ketua Presidium Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia Kota Bandung , yang baru bisa mencantumkan Agama kepercayaannya, selama kurang lebih 15 tahun lamanya. Rentang waktu itu, ia tidak bisa mencantumkan kepercayaan yang diikuti, dalam kolom agama di Kartu Tanda Penduduk, sebagaimana dikutip dari Tirto.id (28/02/2019).

Kasus tersebut kemudian menjadi gambaran, jika sebagian masyarakat kita, belum mampu bersikap dewasa ketika dihadapkan dalam sebuah perbedaan. Hingga terkadang terlihat kaum mayoritas cenderung mengeklaim kebenarannya sendiri, tanpa mempertimbangkan sisi ruang kemanusiaan.

Bahkan, seringkali kita temui diskriminasi yang terjadi hingga berujung pada timbulnya kekerasan kadang diatasnamakan klaim sebuah kebenaran agama yang diikuti. Sampai-sampai melupakan sisi kemanusiaannya.

Penulis sedikit teringat ungkapan Gus Dur, bahwa agama tidak bisa jauh-jauh dari kemanusiaan. Sebab memang benar adanya bahwa setiap agama atau kepercayaan pada dasarnya tidak ada yang mengajarkan kekerasan. Namun lebih pada sikap cinta kasih pada sesama.

Bukan hanya itu, lazim kita ketahui Pancasila dijadikan sebagai landasan dalam kehidupan bernegara, ditengah perbedaan dan keberagaman masyarakat Indonesia. Dengan harapan kedamaian dapat terwujud.

Lantas, jika masih hobi memelihara sifat diskriminasi dalam diri, masih pantaskah kita menganut dasar atau nilai-nilai pancasila?

Penulis: Fatimah 

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: agama lokaldiskriminasidiskriminasi agamaperbedaan kepercayaan
Previous Post

Pentingnya Melakukan Investasi Kesehatan

Next Post

Menakar Hilangnya Privasi Diri di Media Sosial

Redaksi SKM Amanat

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender
Artikel

Realitas Semu Emosi Pria

by Redaksi SKM Amanat
13 Mei 2025
0

...

Read more
Multitasking, Risiko Multitasking, Dampak Buruk Multitasking, Mahasiswa Multitasking, Pengaruh Multitasking

Multitasking: Dalang di Balik Kerusakan Otak

5 Mei 2025
Gelar Pahlawan, Gelar Pahlawan Soeharto, Kontroversi Gelar Soeharto, Gelar Pahlawan Nasional, Soeharto

Layakkah Soeharto Jadi Pahlawan Nasional?

22 April 2025
Rumah Ibadah, Aturan Pendirian Rumah Ibadah, Intoleransi Agama, Fenomena Intoleransi di Indonesia, Pelanggaran Kebebasan Beragama

Rumah Ibadah adalah Milik Tuhan dan Hamba-Nya

3 April 2025
lebaran, tradisi lebaran, tradisi unik lebaran, tradisi menyambut lebaran, tradisi menarik lebaran

Ragam Tradisi Menarik dalam Menyambut Lebaran di Berbagai Negara

30 Maret 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Multitasking, Risiko Multitasking, Dampak Buruk Multitasking, Mahasiswa Multitasking, Pengaruh Multitasking

Multitasking: Dalang di Balik Kerusakan Otak

5 Mei 2025
Efri Arsyad, Studi Luar Negeri, Harlah PBI UIN Walisongo, Tips Studi Luar Negeri, UIN Walisongo

Efri Arsyad Jelaskan Tantangan dan Manfaat Studi ke Luar Negeri

16 Mei 2025
Teman Tuli, Tim Peduli Isyarat Semarang, Jenis Bahasa Isyarat, Komunikasi Teman Tuli, KPSR UIN Walisongo

Tim Peduli Bahasa Isyarat Semarang Jelaskan Tata Cara Komunikasi dengan Teman Tuli

19 Mei 2025
Secangkir Kopi, Kedai Kopi Literasi, Kedai Kopi Mahasiswa, Philocoffe Street, UIN Walisongo

Segenggam Rezeki dalam Secangkir Kopi

22 Mei 2025
Load More

Trending News

  • Aksi Diam, Aksi Diam UIN Walisongo, Perpustakaan UIN Walisongo, Aksi Diam Perpustakaan, Perkuliahan Hybrid UIN Walisongo

    Beberapa Mahasiswa UIN Walisongo Gelar Aksi Diam Tuntut Kembalikan Jam Normal Perpustakaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua FORMAKIP UIN Walisongo Pastikan Tidak Ada Pemotongan Biaya Living Cost

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Filosofi Toga yang Harus Wisudawan Tahu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Night Comes for Us: Banjir Darah Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca dan Menelaah Falsafah Mandor Klungsu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend