Amanat.id- Pengasuh Pondok Pesantren Pesantren Fadhlul Fadhlan, Fadlolan Musyafa’ mengajak segala elemen masyarakat untuk mengakui keberadaan agama lain. Hal itu ia sampaikan dalam Seminar Internasional yang diselenggarakan oleh Tim Kelompok Kerja Nyata Mandiri Misi Khusus (KKN MMK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Senin (16/11/2020).
Dalam acara yang berlangsung melalui zoom meeting tersebut, Fadlolan, biasa disapa menyampaikan pentingnya mengakui agama lain demi mencegah terjadinya tindak kekerasan antar agama.
Menurutnya, orang atau kelompok agama yang tidak mengakui keberadaan agama lain, disebut Fadlolan sebagai perusak Sunnatullah.
“Ini kan juga termasuk Sunnatullah. Allah menciptakan dunia dengan segala macam isi, mulai dari orang yang beragama nasrani, yahudi, islam dan lain sebagainya”, paparnya.
Untuk mencegah terjadinya klaim kebenaran (truth claim) antar agama, Fadlolan mengingatkan bahwa sejatinya semua agama adalah benar. Sementara, ketika ada orang atau kelompok yang menyeru tentang pembelaan agama yang dianutnya paling benar, Fadlolan meminta kelompok lain tidak terpancing.
“Nilai (kebenaran:red) universalitas agama itu sama, apalagi agama samawi termasuk yahudi, nasrani, islam yang harus dijunjung tinggi”, tegasnya.
Di akhir pembicaraan, Fadlolan mengingatkan tentang nilai-nilai universalitas yang sudah sama tersebut tidak perlu dibeda-bedakan, begitu juga sebaliknya. Jika itu dipaksakan, menurutnya akan menjadi konflik yang tak berkesudahan. Dalam hal ini, Fadlolan mencontohkan tentang adanya perbedaan sistem menyembah Tuhan yang tidak perlu menjadi bahan perdebatan serius.
“Saya contohkan begini, menyembah Tuhan dalam agama, itu kan sudah menjadi kepercayaan mereka sendiri, begitu pun sistemnya. Jadi ndak usahlah kita permasalahkan itu”, pungkasnya.
Reporter: Ali Muhtarom