
Ranum lili semerbak subuh itu
Mekarnya menarik anak lebah hinggap di atasnya
Tetes demi tetes telah habis dihisap
Direnggut sampai keriput
Dingin pagi datang dari sengsara
Basah yang bermuara dari rintik air mata
Sekalipun menuju dasar paling dalam
Ranumnya kian semerbak subuh itu
Naluriku bernyanyi,
Membangunkan amigdala di kepala
Ilalang pun menari,
Menerjemahkan pesan lili dan rasa yang samar di dada
Di tengah sunyinya sang subuh,
Maret 2024
Eka Rifnawati (Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki)