Amanat.id- Mengakhiri konflik yang terjadi dengan DEMA UIN Walisongo, akun anonim @voltcyber_v2 mengunggah posting-an di Instagram dengan menyatakan “Case Closed and Clear”, Sabtu (20/4/2024).
Terbitnya pernyataan tersebut menjadi bentuk tanggapan terhadap video press release yang diunggah oleh DEMA UIN Walisongo sebagai bentuk permohonan maaf Ketua DEMA UIN Walisongo, Bagas Adi Putra.
Kegaduhan yang terjadi di sosial media dalam satu minggu ke belakang berawal dari terbitnya posting-an kajian yang bertajuk “10 Tahun Melanggar HAM: Lebaran Waktunya Jokowi Meminta Maaf” di akun Instagram DEMA UIN Walisongo, Sabtu (13/4/2024).
Postingan kajian tersebut mulai ramai dibicarakan sejak munculnya tanggapan dari akun @volcyber_v2, Minggu (14/4/2024).
Akun @voltcyber_v2 pun mengunggah posting-an berupa pesan terbuka pada Bagas Adi yang berisikan peringatan agar men-takedown dan melakukan klarifikasi. Juga mengancam akan membongkar kasus pelanggaran HAM yang dilakukan Bagas di UIN Walisongo jika tidak ada respons dalam kurun 1×24 jam sejak diterbitkannya posting-an tersebut.
Hingga Senin, (15/4/2024) dalam unggahan Instagramnya, @voltcyber_v2 mengaku telah mengunci email Bagas Adi sebagai bentuk pembatasan ruang gerak di dunia maya. Tak hanya itu, @voltcyber_v2 juga mengunggah posting-an lain yang menunjukkan ancaman berupa keberpihakan dari akun @wuri_20 yang diakui @voltcyber_v2 adalah orang dari Resmob.
Peringatan dan ancaman yang tidak kunjung diindahkan DEMA UIN Walisongo hingga 24 jam berlalu, lantas membuat akun @voltcyber_v2 menerbitkan posting-an berisikan percakapan grup WhatsApp “Dakwah Memanggil” yang diduga membicarakan rencana penyerangan, rencana pembunuhan, serta narasi yang menilai adanya kecurangan pencalonan Bagas Adi sebagai Ketua DEMA UIN Walisongo saat Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) 2023.
Ekor permasalahan dari posting-an yang menuai pro kontra tersebut semakin berkepanjangan. Akun @voltcyber_v2 kemudian mengunggah video kisruhnya Pemilwa 2023, posting-an tentang penggelapan dana yang disebutnya ada keterlibatan Bagas dalam permasalahan tersebut, dan mengincar orang-orang yang membela Bagas.
Akun Instagram @demauinsmg tercatat sejak Senin (15/4/2024) men-takedown posting-an kajiannya. Namun, tak lama setelah itu posting-an kembali dimunculkan dan di-takedown untuk yang kedua kalinya.
Hal ini kemudian menjadi alasan akun @voltcyber_v2 kembali mengancam hingga mencatutkan kontak personal beberapa orang yang terlibat perbincangan di grup WhatsApp “Dakwah Memanggil”.
Posting-an terus gencar diterbitkan akun tersebut yang menunjukkan pelacakan posisi Bagas secara berkala, hingga pada Jumat (19/4/2024) dalam posting-an @voltcyber_v2 menunjukkan sebuah tangkapan layar percakapannya bersama Bagas di Instagram.
Dalam posting-an tersebut, Bagas mengaku akan melakukan klarifikasi terkait posting-an kajian di akun @demauinsmg, mengadakan forum diskusi, dan meminta agar akun @voltcyber_v2 menghapus posting-an yang tidak bersangkutan dengan dirinya.
Pada Sabtu (20/4/2024), DEMA UIN Walisongo mem-posting sebuah press release berjudul “Press Release DEMA UIN Walisongo” di akun Instagramnya. Namun, video press release tersebut kemudian di-takedown dan tak lama dari itu, @demauinsmg kembali mem-posting video baru dengan judul “Press Release Lanjutan atas Kajian 10 Tahun Melanggar HAM: Lebaran Waktunya Jokowi Meminta Maaf Kepada Korban Pelanggaran HAM”.
Dalam video pertama yang berdurasi 3 menit 2 detik tersebut, Bagas Adi menyampaikan tiga poin penting menanggapi ramainya aktivitas media sosial karena posting-an kajian oleh DEMA UIN Walisongo. Sedangkan pada video terbarunya yang berdurasi lebih singkat hanya berisikan permintaan maaf Bagas atas kesalahan yang dibuat dan akan lebih bijak dalam penggunaan sosial media.
Menanggapi press release DEMA UIN Walisongo yang terbaru, akun @voltcyber_v2 menerbitkan posting-an yang memberikan pernyataan tentang berakhirnya permasalahan yang terjadi dan komitmennya untuk melakukan takedown pada posting-an terkait DEMA UIN Walisongo dan Bagas dari akunnya. Namun, ia mengaku akan tetap memantau hasil forum dari DEMA UIN Walisongo.
Hingga berakhirnya permasalahan ini, Ketua DEMA Universitas (DEMA-U) masih belum bisa dihubungi. Menurut keterangan Anggota Kementerian Sosial dan Politik (Kemensospol), Fauzan Ahmad mengatakan bahwa untuk sementara ini wawancara dan pertemuan akan diwakili olehnya.
“Sementara ini yang akan menemui dan wawancara itu kami dari Kemensospol,” tuturnya, Sabtu (20/4/2024).
Dirinya juga mengatakan bahwa sementara ini, kontak personal Bagas hanya untuk kalangan internal DEMA UIN Walisongo saja.
“Bukan tidak boleh, kebijakan kami untuk sementara memang hanya untuk kalangan internal saja,” ucapnya.
Sementara itu, tim Amanat.id mencoba menghubungi ketua Senat Mahasiswa (SEMA) UIN Walisongo, Anfathony Alama Jidan untuk dimintai tanggapan. Namun, sejak Kamis-Sabtu (18-20/4/2024) belum ada respons hingga berita ini diterbitkan.
Reporter: Moehammad Alfarizy
Editor: Eka R.