
Amanat.id– Kursi kepengurusan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo akhirnya berganti semenjak Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) menetapkan Tasim-Awan sebagai pemenang melalui Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa), Kamis (9/1/2025).
Ketua DEMA UIN Walisongo terpilih, Mu’tasim Billah mengaku senang dan berterima kasih kepada para mahasiswa yang telah mendukungnya.
“Saya pribadi merasa senang dan berterima kasih kepada kawan-kawan mahasiswa yang telah mendukung saya sampai saat ini,” ujarnya saat diwawancarai oleh tim Amanat.id, Sabtu (11/1).
Mu’tasim mengatakan bahwa jabatan yang didapatkannya adalah sebuah amanat.
“Jabatan ini amanah, yang terpenting bagaimana selalu berfikir maslahat,” ucapnya.
Dalam pelaksanaan program kerjanya, mahasiswa yang akrab disapa Tasim itu berfokus pada tiga hal utama.
“Kajian akademik, pengembangan kompetensi mahasiswa, dan gerakan,” ujarnya.
Ia mengutamakan mahasiswa, kelembagaan Organisasi Mahasiswa (Ormawa), dan kerakyatan akan menjadi target sasarannya.
“Untuk target sasaran kami tetap paling utama untuk mahasiswa, kelembagaan Ormawa, dan kerakyatan,” sambungnya.
Tasim menuturkan, ke depannya DEMA UIN Walisongo harus memikirkan hal-hal yang lebih penting.
“Sekelas DEMA UIN Walisongo seharusnya memikirkan hal-hal yang sustainable, progresif dan rasional,” tuturnya.
Ia berpendapat bahwa ketidaksesuaian program kerja DEMA periode sebelumnya akan dijadikan evaluasi dan juga refleksi untuk DEMA Periode ini.
“Bukan hanya evaluasi tetapi momentum refleksi juga,” sambungnya.
Saat ditanya tanggapannya terkait mahasiswa disabilitas, ia menegaskan semua mahasiswa memiliki hak yang sama.
“Pandangan kami dalam melihat mahasiswa itu sama, semua punya hak yang sama untuk ikut terlibat,” jelasnya.
Tasim mengaku belum memikirkan upaya menyikapi mahasiswa disabilitas.
“Kami belum memikirkan sejauh itu,” katanya.
Di samping itu, Wakil Ketua DEMA UIN Walisongo terpilih, Syahrun Himawan menuturkan telah mengklasifikasi program kerja berdasarkan skala prioritas.
“Kami membagi dalam skala prioritas program kerja, yakni skala prioritas dan skala strategis,” jelasnya saat diwawancarai tim Amanat.id, Minggu (12/1).
Himawan mengatakan program yang kurang baik dari kinerja DEMA UIN Walisongo periode sebelumnya, akan diperbaiki dan dijadikan pembelajaran.
“Hal yang kurang baik kita perbaiki, hal yang bisa menjadi pembelajaran juga kita pelajari bersama,” ujarnya.
Ia juga menuturkan bahwa perlu kerja sama antarmahasiswa agar programnya berjalan.
“Tentunya kami membutuhkan kerja sama antarmahasiswa agar semua program berjalan,” lanjutnya.
Himawan berpendapat, UIN Walisongo sudah memperhatikan akses untuk mahasiswa disabilitas.
“Kami rasa kampus memperhatikan bagaimana akses untuk mahasiswa disabilitas, dilihat di beberapa tempat artinya kampus sudah menyesuaikan,” tutupnya.
Reporter: Nijam Alfatul Khasna
Editor: Moehammad Alfarizy