Amanat.id- Menjelang Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2024, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo masih membuka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) hingga 8 Agustus mendatang.
Jalur yang masih dibuka yakni Nilai Rapor, UTBK, dan UM-PTKIN gelombang 3 yang berakhir tepat satu hari sebelum PBAK dimulai.
Setelah terjadi serangkaian perpanjangan PMB UIN Walisongo, mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Walisongo, Raya menanggapi bahwa perpanjangan gelombang 3 tersebut tidaklah efektif.
“Perpanjang sampai 8 Agustus itu kan H-1 PBAK, pengumuman 9 Agustus menurut saya sangat kurang efektif,” terangnya, Selasa (6/8/2024).
Selain itu, Raya juga mengkhawatirkan mahasiswa yang lulus di jalur tersebut akan kesulitan saat mengikuti PBAK karena belum mengetahui ketentuannya.
“Kalau pun dia ikut PBAK, belum tau Dress Code dan ketentuan PBAK lainnya,” sambungnya.
Senada dengan Raya, Mahasiswa FST lainnya, Alfiatuz Zahra mengatakan bahwa adanya PMB gelombang 3 tersebut kurang efektif karena mahasiswa yang lulus di jalur terakhir telah melewatkan beberapa kegiatan PBAK yang diselenggarakan fakultas.
“Saya rasa kurang efektif karena ada beberapa event PBAK di fakultas tidak diikuti oleh mahasiswa baru yang lolos gelombang terakhir,” ucapnya, Selasa (6/8/2024).
Menurut Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHUM), Ziadatul Barokah, perpanjangan PMB hingga tanggal 8 Agustus dapat menyulitkan panitia PBAK untuk mengatur konsep kreasi Paper Mop.
“Akan menyulitkan pengurus PBAK yang sudah beberapa kali mengubah konsep paper mop dan lain sebagainya,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa perpanjangan yang terjadi terkesan memaksa.
“Kesannya memaksakan untuk mencari mahasiswa baru,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Dekan (WD) I FST UIN Walisongo, Hamdan Hadi Kusuma menjelaskan tujuan dari perpanjangan PMB hingga 8 Agustus adalah untuk menambah kuota dari beberapa Program Studi (Prodi) yang belum terpenuhi.
“Perpanjangan pendaftaran ini untuk menambah kuota dari beberapa Prodi yang kekurangan mahasiswa,” jelasnya, Selasa (6/8/2024).
Lanjutnya, meskipun penerimaan berdekatan dengan kegiatan perkuliahan, pihak kampus tetap akan melakukan penyaringan serta memerhatikan kualitas calon mahasiswa yang akan diterima.
“Pihak kampus tetap memerhatikan kualitas dan ketentuan dari mahasiswa, seperti nilai rata-rata harus 75 dan dari sekolah yang terakreditasi,” ungkapnya.
Saat ditanya terkait kegiatan PBAK bagi mahasiswa yang lulus di gelombang terakhir, Hamdan mengatakan bahwa mahasiswa tersebut dapat menyusul setelah dinyatakan lulus pendaftaran.
“PBAK hanya orientasi pengenalan kampus. Walaupun H-1, kalau pengumumannya cepat, nanti langsung menyusul tanggal 9,” jelasnya.
Adanya kuota mahasiswa baru yang belum terpenuhi menurut Hamdan tidak hanya terjadi di UIN Walisongo saja, melainkan pada beberapa Perguruan Tinggi Islam Negeri lainnya juga mengalami hal serupa.
“Di UIN lain juga mengalami hal demikian, mungkin dari calon mahasiswa baru banyak yang belum tahu di UIN juga ada jurusan umumnya,” ucapnya.
Sambungnya, dari kuota 5000, hingga kini yang sekitar 3900 mahasiswa yang melakukan daftar ulang.
“Untuk saat ini mahasiswa baru yang sudah melunasi administrasi 3900 mahasiswa,” ucapnya.
Dekan FUHUM, Moch. Sya’roni mengatakan bahwa sekitar 277 mahasiswa sudah melakukan daftar ulang di FUHUM.
“Untuk sementara ini, ada 277 mahasiswa baru di FUHUM, tapi belum final. Kita akan tahu jumlah keseluruhannya di pendaftaran akhir,” terangnya, Rabu (7/8/2024).
Dengan adanya perpanjangan pendaftaran hingga 8 Agustus, Sya’roni berharap peluang tersebut dapat menambah kuota mahasiswa yang daftar di FUHUM.
“Saya harap dengan adanya perpanjangan pendaftaran akan menambah kuota dari seluruh Prodi yang ada di FUHUM tanpa terkecuali,” tutupnya.
Reporter: Nurjannah
Editor: Eka R.