Amanat.id- Debat kandidat calon Ketua dan Wakil Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo telah terlaksana oleh Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) di depan Gedung Auditorium II Kampus 3, Selasa (24/12/2024).
Ketua KPM UIN Walisongo, Muhammad Ridho Amrullah mengatakan tujuan diselenggarakannya debat adalah untuk menumbuhkan rasa kepercayaan mahasiswa kepada kandidat calon Ketua dan Wakil ketua DEMA UIN Walisongo.
“Untuk menumbuhkan rasa kepercayaan dari setiap mahasiswa kepada calon kandidat,” ucapnya.
Adanya perdebatan, menurut Ridho dapat memberikan informasi lebih kepada mahasiswa ketika nanti melaksanakan pemilihan.
“Setelah debat ini berakhir, mahasiswa nantinya akan semakin mantap dan siap untuk memilih dengan mekanisme e-voting,” ujarnya.
Ia menuturkan bahwasannya debat kali ini dilakukan bukan sebagai formalitas belaka, tetapi upaya menjaga roh demokrasi.
“Kami pikir bukan formalitas, tetapi upaya untuk menjaga roh demokrasi,” tuturnya.
Ridho menegaskan, seluruh rangkaian debat yang telah diselenggarakan oleh KPM UIN Walisongo merupakan upaya untuk meningkatkan partisipasi.
“Kami ingin meningkatkan partisipasi mahasiswa yang masih berada di kampus atau di luar kampus melalui debat,” tegasnya.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum, Ahmad Maskuri mengatakan terdapat perbedaan antara Pemilwa UIN Walisongo 2024 dengan tahun lalu.
“Proses demokrasi lebih seru tahun lalu. Hanya saja terdapat kejadian buruk, tapi untuk tahun ini debat dilaksanakan dengan cukup kondusif,” jelasnya.
Maskuri berpendapat antusiasme mahasiswa pada debat Pemilwa UIN Walisongo 2024 mengalami penurunan.
“Karena debat dilaksanakan saat libur kuliah, antusiasme mahasiswa untuk menyaksikan berkurang,” imbuhnya.
Senada dengan Maskuri, mahasiswa Fakultas Ushuludin dan Humaniora (FUHUM), Moh. As’ad Hasanudin mengatakan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan dengan Pemilwa tahun sebelumnya.
“Pemilwa tahun kemarin dilakukan secara offline, sedangkan tahun ini online. Jadi, mahasiswa yang sudah pulang ke kampung halaman bisa ikut memilih,” ujarnya.
Ia berharap agar mahasiswa kembali antusias terhadap Pemilwa UIN Walisongo.
“Harapannya supaya mahasiswa kembali memiliki ketertarikan terhadap Pemilwa,” katanya.
Menurutnya hal tersebut juga akan memberikan manfaat kepada mahasiswa jika terdapat permasalahan di kampus.
“Siapa lagi yang bisa mengawal jika ada kendala UKT di ranah kampus kalau bukan DEMA UIN Walisongo atau Senat Mahasiswa,” tutupnya.
Reporter: Dinda Alfiani
Editor: Moehammad Alfarizy