
Amanat.id– Mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Alam, Pengentasan Stunting, Digitalisasi Ekonomi Kreatif, dan Moderasi Beragama” Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo secara resmi melepas 2.100 peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Terprogram (MIT) ke-20 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Selasa (15/7/2025).
2.100 Peserta KKN MIT ke-20 tersebut ditempatkan di 13 kecamatan, 140 kelurahan yang berbeda di Kabupaten Semarang selama dan akan terlaksana selama 45 hari.
Acara pelepasan juga dihadiri langsung oleh Wakil Rektor (WR) III UIN Walisongo, Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i, serta jajaran Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Dalam sambutannya, WR III menekankan KKN sebagai bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi.
“Kegiatan ini bagian dari studi kalian melaksanakan Tri Dharma kampus, pengabdian kepada masyarakat melalui almamater,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar mahasiswa senantiasa menjaga nama baik UIN Walisongo.
“Harapan kami, kalian menjadi tim yang kompak, karena kesuksesan KKN akan terwujud ketika kalian mampu meningkatkan ukhuwah dan memajukan desa yang kalian tempati,” tambahnya.
Bupati Kabupaten Semarang, Ngesti Nugraha menuturkan mahasiswa UIN Walisongo harus mendapatkan pengetahuan baru selama menjalin kehidupan sosial dengan masyarakat.
“Pengalaman di masyarakat akan menjadi tambahan wawasan ilmu dan pengetahuan bagi mahasiswa semua,” tuturnya.
Ia juga berpesan untuk mengadakan program di beberapa bidang, salah satunya pengentasan stunting di Kabupaten Semarang.
“Kami titip edukasi di bidang kesehatan terutama upaya menurunkan stunting di Kabupaten Semarang, yang menduduki peringkat ketiga terendah se-Jawa Tengah, yaitu 3,6 persen, sehingga perlu edukasi bersama untuk terus menurunkannya,” jelasnya.
Lanjutnya, diperlukan juga program prioritas lainnya, seperti edukasi tentang pentingnya pendidikan.
“Kami berharap anak-anak yang putus sekolah bisa di edukasi lagi biar lanjut sekolah,” imbuhnya.
Ngesti memaparkan jumlah anak yang putus sekolah di Kabupaten Semarang tercatat sudah mengalami penurunan.
“Masalah anak-anak yang putus sekolah di Kabupaten Semarang mengalami penurunan yang cukup pesat, yaitu dari 3.702 menjadi 3.500,” katanya.
Ia berharap agar kehadiran mahasiswa KKN MIT ke-20 UIN Walisongo dapat membawa perubahan besar.
“Semoga kehadiran mahasiswa KKN dapat memberikan kontribusi untuk perubahan signifikan dalam upaya mengatasi permasalahan sosial di atas,” tutupnya.
Reporter: Saskia Rida N.


