
Amanat.id– Dari banyaknya sektor yang terdampak efisiensi anggaran, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) “Misi Khusus” Papua Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo akan tetap berjalan normal, Jumat (14/3/2025).
Wakil Dekan (WD) III Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Ummul Baroroh menegaskan bahwa anggaran KKN “Misi Khusus” Papua tidak terdampak efisiensi anggaran.
“Karena memang bukan anggaran dari UIN jadi tidak terdampak karena hasil kerja sama juga dengan Yayasan Al-Fatih Kaafah Nusantara (AFKN),” tegasnya, Jumat (14/3).
Ummul menjelaskan KKN “Misi Khusus” berbeda dengan KKN reguler dan mandiri.
“Karena berkolaborasi dengan MBKM yang nantinya akan mencakup 20 SKS, PPL, KKN, skripsi, PPD, dan BM. Pulang dari sana mereka bisa langsung ujian, skripsi, kemudian lulus,” ucapnya.
Ia mengatakan FDK UIN Walisongo menargetkan 80 mahasiswa untuk KKN, tetapi banyak yang mengundurkan diri akibat alasan tertentu.
“Saat ini hanya 56 mahasiswa yang akan mengikuti KKN tersebut, banyak yang tidak mendapat izin dari orang tua atau sakit,” katanya.
Ummul menuturkan akan ada pelatihan khusus untuk peserta KKN Papua.
“Terdapat Imam Training dari United Kingdom yang akan membekali juga leadership atau ketakmiran,” imbuhnya.
Ia memaparkan bahwa KKN “Misi Khusus” Papua akan dilaksanakan pada Agustus 2025.
“KKN dilaksanakan pada semester ganjil yaitu semester 7 pada bulan Agustus pertengahan,” paparnya.
Lanjutnya, mengenai penyebaran wilayah untuk KKN “Misi Khusus” masih akan berkoordinasi dengan AFKN.
“Sebelum berangkat ke Papua, saya dan Pak Agus akan survey ke sana terlebih dahulu,” ujarnya.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), Kevin (bukan nama sebenarnya) mengaku sudah ada persiapan untuk KKN “Misi Khusus” Papua.
“Ada 2 atau 3 kali pertemuan melalui zoom, yang satu kalinya kemarin karena didesak mahasiswa,” ujarnya.
Menurutnya banyak mahasiswa yang mengundurkan diri karena memang belum ada kepastian dari birokrasi.
“Intinya belum ada kesiapan dari fakultas,” katanya.
Mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah (MD) Putri Fadilatul Mukaromah mengatakan sudah mempersiapkan diri dengan maksimal.
“Mental Insya Allah siap hanya kurang di bagian materi dan pembekalan dari fakultas,” ucapnya, Sabtu (15/3).
Putri mengatakan pada hari Senin (10/3), sempat diadakan pembekalan secara offline oleh pihak fakultas.
“Kemarin ada pembekalan dengan dekan dan Ketua Jurusan (Kajur) FDK untuk membahas administrasi dan sistem laporannya di laboratorium dakwah,” ujarnya.
Ia menuturkan biaya akomodasi KKN “Misi Khusus” telah ditanggung oleh AFKN dan UIN Walisongo.
“Akomodasi dan lainnya sudah ditanggung AFKN, pihak kampus menambahkan untuk living kost, kita tetap membawa uang untuk keperluan pribadi,” tuturnya.
Putri berharap dapat membawa nama baik UIN Walisongo dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
“Harapannya bisa mendapatkan pengalaman, bermanfaat, lulus tepat waktu, dan membawa nama baik UIN Walisongo,” tutupnya.
Reporter: Dwi Endang
Editor: Moehammad Alfarizy