
Amanat.id– Desas-desus mundurnya Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo periode 2024-2025, Safrizal Al Fadhil mencuat setelah dirinya diduga melakukan ajakan untuk menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) calon mahasiswa baru, Jumat (4/7/2025).
Pada Jumat (16/5) lalu, SEMA UIN Walisongo sempat mengunggah postingan Seruan Konsolidasi bertajuk “Tolak Komersialisasi Pendidikan! Pendidikan adalah hak, bukan komuditas” di laman instagram resminya.
Dari konsolidasi tersebut, Ketua SEMA UIN Walisongo diduga mengajak wali mahasiswa untuk tidak membayar UKT terlebih dahulu hingga adanya penurunan.

Tim Amanat.id mencoba mengonfirmasi desas-desus tersebut kepada Wakil Rektor (WR) III UIN Walisongo, Hasan Asy’ari Ulama’i.
Hasan membenarkan Ketua SEMA UIN Walisongo mengundurkan diri dari jabatannya secara mandiri.
“Intinya Ketua SEMA-U mundur dari jabatannya karena merasa tidak sanggup dan sudah ada proses penggantinya,” ucapnya saat diwawancarai melalui WhatsApp, Jumat (4/7).
Namun, menurut Hasan, mundurnya Ketua SEMA UIN Walisongo dari jabatannya bukan karena ajakan untuk menolak kenaikan UKT calon mahasiswa baru.
“Tidak,” singkatnya.
Ia juga menegaskan tidak ada paksaan dari birokrasi kampus mengenai pengunduran diri Ketua SEMA UIN Walisongo, Safrizal.
“Ya, tidak ada,” ujarnya.
Hasan menuturkan tak mengetahui alasan lebih lanjut mengenai pengunduran diri Ketua SEMA UIN Walisongo.
“Tanya yang bersangkutan, saya hanya terima surat mundur,” tuturnya.
Hasan menegaskan tidak ada pengancaman drop out atau pencopotan paksa jabatan Ketua SEMA UIN Walisongo.
“Ya desas-desus, bukan nyata,” katanya.
Sementara itu, tim Amanat.id mencoba untuk menghubungi Ketua dan Wakil Ketua SEMA UIN Walisongo, Safrizal Al Fadhil dan Sa’ad Syamsul Arifin pada Jumat (4/7) dan Senin (7/7) untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Namun, tidak direspon hingga berita ini diterbitkan.
Reporter: Moehammad Alfarizy
Editor: Gojali


