Amanat.id- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Seni dan Arsitektur Islam (ISAI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menyelenggarakan acara Bahas Seni dan Arsitektur (BATUR) dengan mengusung tema “Seni Arsitektur dan Metaverse”. Acara dilaksanakan di gedung ISAI Kampus 2 UIN Walisongo Semarang, Jumat (25/03/2022).
HMJ Ilmu Seni dan Arsitektur Islam mengundang pemateri, Zainul Adzfar selaku pengamat filsafat seni dan arsitektur. Dalam pemaparan materinya, Zainul mengenalkan seni dan arsitektur tidak bisa jauh dari sisi kemanusiaan.
“Berbicara seni dan arsitektur adalah berbicara beserta lingkungannya, budayanya, cara pandangnya, berbicara manusia. Tidak bisa kemudian seni dan arsitektur tanpa melihat kemanusiaan,” tuturnya.
Ia juga mengenalkan metaverse sebagai pengganti keberadaan manusia, yang mana respon netizen menjadi tantangannya.
“Metaverse itu bukan kelanjutan dari game, tapi memang metaverse itu pengganti keberadaan seseorang. Metaverse adalah sebuah media yang memang kamu ada di situ dan kreasi-kreasi kamu langsung bisa direspons melalui orang lain yang bentuknya virtual atau post human. Itu artinya Anda akan dihadapi oleh user entah itu kolega, dosen, penilai yang kesadarannya sebagai netizen itu kompleks. Jadi, itu memang tantangan kita,” paparnya.
Zainul menegaskan bahwa metaverse sifatnya akan jauh lebih kompleks dibanding dengan bidang arsitek itu sendiri.
“Metaverse akan berbentuk klaster-klaster sehingga terhubung antara politik, sosial, ekonomi, dan arsitek. Maka, pertimbangan-pertimbangannya lebih kompleks. Kalau arsitek paling hanya mempertimbangkan lahan, respon ruang, tapi di metaverse tidak, nanti akan terhubung dengan berbagai macam bidang,” tutupnya.
Reporter: Alma Dliya Jauza