Amanat.id- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo kembali meraih penghargaan dari Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia (KIPRI) sebagai Badan Publik Informatif untuk tahun 2024, Selasa (17/12/2024).
Penghargaan sebagai Badan Publik Informatif diraih UIN Walisongo empat kali berturut-turut. Dimulai pada tahun 2021, lalu tahun 2022 dengan peringkat ke-3 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan peringkat ke-1 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), kemudian tahun 2023 peringkat ke-6 PTN dan peringkat ke-1 PTKIN, dan terakhir di tahun 2024.
Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama (AAKK), M. Fatah menjelaskan predikat yang didapatkan UIN Walisongo menjadi bukti keterbukaan informasi kepada masyarakat.
“Predikat Informatif artinya dalam menyampaikan data dan informasi kita terbuka, transparan, komunikasi yang terjalin dengan masyarakat bagus,” ujarnya.
Meski begitu, menurut Fatah pada tahun ini UIN Walisongo mengalami penurunan dalam penilaiannya.
“Tahun ini UIN Walisongo menempati peringkat ke-3 tingkat PTKIN, sedangkan tingkat PTN menduduki peringkat 27. Bahkan tahun 2023 menjadi runner up dari seluruh PTN,” terangnya.
Lanjutnya, Fatah mengatakan Pusat Pengelola Informasi dan Data (PPID) UIN Walisongo sudah melakukan kinerjanya dengan baik.
“Faktor internal yang menjadi tantangan adalah kekompakan tim pengelola informasi karena ada dari mereka yang merangkap menjadi dosen sehingga punya tanggung jawab yang lain,” tuturnya.
Fatah juga mengatakan pemanfaatan teknologi secara maksimal menjadi tujuan PPID.
“Selalu berusaha menyederhanakan akses, sehingga masyarakat terutama mahasiswa semakin cepat dan mudah ketika membutuhkan informasi atau data dari kami,” lanjutnya.
Fatah menegaskan bahwa PPID UIN Walisongo banyak yang mengajak bekerja sama untuk menjalin komunikasi.
“Ketika UIN Walisongo mendapat runner up di tahun lalu banyak PTN yang ingin mengetahui strategi kami hingga mendapat penghargaan ke-2 setelah Universitas Brawijaya,” tutupnya.
Menanggapi prestasi UIN Walisongo tersebut, mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Siti Anisa Nur Fitriani mengaku senang ketika UIN Walisongo mendapat penghargaan 4 kali berturut-turut sebagai Badan Publik Informatif.
“Tentunya saya senang, ketika mendengar kampus kita mendapat penghargaan. Meski begitu untuk ke depannya semoga selalu ada inovasi-inovasi terbaru,” katanya.
Lain halnya dengan Fitri, mahasiswi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah (PGMI), Riza mengaku pernah mendapati informasi yang kurang update di website fakultasnya.
“Meskipun UIN mendapat penghargaan badan publik Informatif, saya harap web di tingkat fakultas lebih diperhatikan lagi, seperti update mahasiswa yang meraih juara-juara,” jelasnya.
Ia juga menceritakan kurang merasa nyaman ketika menggunakan e-learning kampus.
“Menurut saya e-learning milik kampus terdapat beberapa kekurangan, seperti masih menggunakan bahasa inggris dan petunjuk penggunaan masih sulit dipahami,’’ terangnya.
Reporter: Irbah Fatin
Editor: Gojali