
Amanat.id- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang membuka pendaftaran Beasiswa Bank Indonesia (BI) tahun 2025 yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor: 389/Un.10.0/R3/KM.02.01/01/2025 hingga Jumat, (24/1/2025).
Adapun informasi dari surat edaran tersebut:
- Seleksi Beasiswa Bank Indonesia dapat diikuti oleh mahasiswa aktif program sarjana (S1) UIN Walisongo Semarang yang telah menyelesaikan 40 Satuan Kredit Semester (SKS) atau minimal semester 4 (empat) maksimal semester 6 (enam).
- Pendaftaran dibuka mulai tanggal 20 sampai 24 januari 2025 secara online melalui link https://s.id/regscholarship-BI25
- Formulir A1 dapat diunduh pada link https://s.id/formulirA1
- Form Surat Pernyataan dapat diunduh pada link https://s.id/superBI
Menanggapi surat tersebut, Staff Ahli Bidang Akademik, Muhammad Agus Prayetno mengatakan seleksi Beasiswa BI tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.
“Pengumuman beasiswa BI disampaikan ketika mahasiswa sedang libur semester, sehingga pendaftaran tahun ini dilakukan secara online,” jelasnya kepada tim Amanat.id, Selasa (21/1).
Ia juga menyebutkan kuota yang diberikan untuk Beasiswa BI tahun 2025.
“Kuota seleksi untuk lolos tahap satu terdapat 65 mahasiswa, yang nantinya akan diseleksi untuk tahap dua dengan kuota 50 mahasiswa,” katanya.
Lanjutnya, Agus menyampaikan Beasiswa BI dapat menjadi wadah untuk mengembangkan potensi mahasiswa.
“Beasiswa ini membantu mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan di luar kampus dan menambah pengalaman bagi mahasiswa karena pendidikan juga harus dibarengi dengan pengalaman,” imbuhnya.
Menanggapi informasi Beasiswa Bank Indonesia tersebut, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Haji dan Umrah (MHU), Fitriana Rohmatunnisa mengatakan banyak benefit yang bisa didapatkan mahasiswa penerima Beasiswa BI.
“Selain mendapatkan biaya pendidikan, Beasiswa BI juga memfasilitasi kegiatan yang dapat membantu pengembangan diri mahasiswa,” jelasnya saat diwawancari tim Amanat.id, Selasa (21/1).
Senada dengan Fitriana, Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Yuda Agustian berpendapat bahwa Beasiswa BI berbeda dengan beasiswa pada umumnya.
“Menurut saya Beasiswa BI unik, selain mendapatkan biaya pendidikan, terdapat program desa binaan yang dapat dikonversi menjadi nilai KKN,” ujarnya saat diwawancari tim Amanat.id, Selasa (21/1).
Yuda juga mengatakan uang saku dari program Beasiswa BI cukup untuk kehidupan sehari-hari.
“Dana yang diberikan lebih condong dipakai untuk biaya hidup sehari-hari, kecuali penerima dapat mengelola keuangan dengan baik dan ditabung untuk membiayai UKT mahasiswa,” paparnya.
Reporter: Aliva Briliana
Editor: Azkiya Salsa Afiana