Amanat.id- Di tengah teriknya cuaca Lapangan Utama Kampus 3, kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo 2024 digelar melalui serangkaian acara yang turut memeriahkan, Jumat (9/8/2024).
Salah satu dari serangkaian acara PBAK tahun 2024 adalah pementasan maskot yang mewakili delapan fakultas di UIN Walisongo.
Koordinator Acara PBAK, Prima Aji Teguh menjelaskan bahwa penampilan maskot fakultas sudah menjadi tradisi.
“Maskot fakultas menjadi kultur atau budaya yang ada dalam PBAK setiap tahunnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, penampilan maskot tetap dilaksanakan secara konsisten dalam dua tahun terakhir.
“Dalam dua sampai tiga tahun terakhir maskot menjadi budaya yang terus dilanjutkan dari tahun ke tahun,” katanya.
Ia menuturkan bahwa penampilan maskot bertujuan untuk memperkenalkan organisasi intra di setiap fakultas.
“Kami akan menampilkan maskot-maskot fakultas yang diiringi dengan bendera-bendera Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sehingga mahasiswa baru dapat memahami dan mengetahui organisasi intra yang ada dalam fakultas masing-masing,” tambahnya.
Lanjutnya, penggunaan warna juga menjadi ciri khas utama dari setiap maskot fakultas.
“Ciri khas utama dari setiap maskot adalah warna, jadi kami menyesuaikan warna dari masing-masing fakultas,” terangnya.
Prima juga memberi keterangan terkait proses penunjukan model untuk maskot fakultas.
“Kami ambil dari setiap fakultas dengan kriteria tertentu dan kriteria umum yang ditentukan dari universitas, kemudian kami serahkan lagi ke fakultas terkait siapa yang ingin diambil modelnya,” ucapnya.
Model maskot Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Alya Rahmaniah menjelaskan tentang filosofi maskot yang dipakainya.
“Burung elang yang melambangkan keberanian dan warna coklat, identitas dari fakultas dakwah,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan perbedaan maskot tahun ini dengan tahun lalu.
“Tahun lalu juga sama-sama burung, tetapi bukan elang,” Jelasnya.
Maskot Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Mira Isrina Dewi juga turut menjelaskan tema maskot yang dikenakannya.
“Burung merak berwarna hijau yang sesuai dengan warna identitas dari FITK dan dengan tambahan sedikit aksen reog,” ucapnya.
Adapun model maskot Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Putri Septiani mengatakan keris yang menjadi motif maskotnya menggambarkan keadilan.
“Ada keris yang menandakan keberanian dan keadilan, juga ada sedikit aksen warna emas yang melambangkan bahwa kita sebagai generasi emas Indonesia di masa depan,” tuturnya.
Ia pun merasa senang akan reaksi mahasiswa baru yang menyambutnya dengan meriah.
“PBAK kali ini seru dan mahasiswa baru juga baik dan sangat excited, walau berat tidak apa-apa asalkan mereka merasa happy,” ungkapnya.
Mahasiswa baru (Maba) FITK, Liahsana Nadiyya Putri merasa terkejut dengan adanya penampilan maskot fakultas.
“Saya merasa kaget dengan adanya pertunjukan maskot-maskot fakultas karena kostum yang mereka pakai pun sangat menarik dan keren sekali,” ucapnya.
Maba Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Sinta Ayu Khusniati juga ikut mengomentari penampilan maskot fakultas.
“Penampilan dan jalannya sudah bagus, tetapi ketika di atas panggung itu hanya sebentar jadi yang belakang juga tidak begitu kelihatan,” tuturnya.
Reporter: Dwi Khoiriyatun Nikmah
Editor: Gojali