Amanat.id- Pengenalan Budaya dan Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo 2024 dengan tema “Pendidikan untuk Kemanusiaan dan Peradaban” resmi digelar di Lapangan Utama Kampus 3 UIN Walisongo, Jumat (9/8/2024).
Wakil Rektor (WR) III UIN Walisongo, Hasan Asy’ari Ulama’i melakukan penancapan logo PBAK sebagai simbolik pembukaan PBAK 2024.
Kegiatan PBAK yang berlangsung selama tiga hari tersebut diikuti oleh 4.004 Mahasiswa Baru (Maba) UIN Walisongo dengan rincian:
- Fakultas Dakwah dan Komunikasi 525 mahasiswa
- Fakultas Syariah dan Hukum 567 mahasiswa
- Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 851 mahasiswa
- Fakultas Humaniora dan Ushuluddin 279 mahasiswa
- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 743 mahasiswa
- Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 142 mahasiswa
- Fakultas Psikologi dan Kesehatan 303 mahasiswa
- Fakultas Sains dan Teknologi 594 mahasiswa
Ketua Panitia PBAK UIN Walisongo 2024, Dwiki Ahkam Maula mengatakan bahwa tema tersebut karena melihat kondisi pendidikan saat ini.
“Pendidikan saat ini hanya untuk orang yang mampu, padahal sebenarnya semua berhak untuk mendapatkan pendidikan,” ujarnya.
Karena sempat terjadi pengunduran jadwal PBAK, Dwiki menyebut hal itu memengaruhi persiapan yang telah dilakukan.
“Ketidakpastian tanggal membuat kegiatan PBAK harus diundur. Itu memengaruhi persiapan panitia, seperti jadwal narasumber dan kostum maskot harus diatur ulang,” jelasnya.
Lanjutnya, pengunduran tersebut membuat tim panitia harus memutar otak dan bekerja ekstra lagi.
“Walaupun konsepnya sama, tapi harus melakukan persiapan ulang,” tuturnya.
Ia berharap agar mahasiswa baru bisa bermanfaat bagi sekitar dan cepat beradaptasi dengan lingkungan UIN Walisongo.
“Semoga bisa menjadi orang yang benar-benar bermanfaat bagi Indonesia, khususnya di UIN Walisongo, bisa segera merasa nyaman dan meraih yang dicita-citakan,” ucapnya.
Salah satu Maba Program Studi (Prodi) Manajemen Dakwah, Every Maulina berbagi kesannya mengikuti kegiatan PBAK. Ia mengaku sudah merasa tidak kaget dengan cuaca panas di lapangan.
“Perasaannya senang, saya sudah expect hari ini bakal kepanasan, jadi tidak kaget lagi,” tuturnya.
Every juga memaparkan bahwa dirinya sempat emosi saat kegiatan paper mop berlangsung.
“Emosinya waktu paper mop udah ada posisi masing-masing, tapi masih ada yang salah,” paparnya.
Ia pun berharap agar PBAK UIN Walisongo tahun depan sistemnya lebih baik dari tahun ini.
“Panitia mungkin bisa evaluasi PBAK tahun ini agar tahun selanjutnya bisa lebih baik,” harapnya.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Perbankan Syari’ah, Khoirunnisa juga berbagi kesan mengikuti PBAK 2024. Dirinya sempat meras pusing karena cuaca panas.
“Sebenarnya senang karena sudah diterima di UIN Walisongo, tapi waktu kegiatan PBAK ini pusing banget karena kepanasan,” ujarnya.
Meskipun demikian, ia tetap lebih memilih pelaksanaan PBAK di lapangan karena atmosfer yang menyenangkan.
“Lebih seru di lapangan kayak gini dari pada di ruangan, jadi lebih semangat,” tuturnya.
Reporter: Naila Fitroh
Editor: Eka R.