
Amanat.id- Penampilan kolaborasi antara gamelan dan alat musik modern mengiringi lantunan tembang jawa untuk pertama kalinya dalam acara wisuda Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo periode Agustus yang bertempat di Gedung Prof. TGK. Ismail Yaqub, Rabu (23/8/2023).
Pendamping Divisi Karawitan Kelompok Seni Kampus (KSK) Wadah Aspirasi Seni dan Dakwah (WADAS) UIN Walisongo, Efrizal menjelaskan bahwa tahun ini menggunakan konsep baru, yaitu menyatukan musik tradisional dan modern.
“Tahun ini menggunakan konsep baru, yang biasanya hanya musik gamelan sekarang ada tambahan keyboard, bass, dan drum. Inovasi baru pertama kali ditampilkan di acara wisuda,” ucap Efrizal saat diwawancarai oleh tim Amanat.id.
Selain itu, ia juga menuturkan ada beberapa lagu baru yang ditampilkan pada wisuda kali ini.
“Lagu-lagu seperti biasanya ditampilkan, tetapi ada tiga lagu baru, yaitu ‘Anoman Obong’, ‘Lali Janjine’, dan ‘Tembang Kangen’,” imbuhnya.
Lurah KSK Wadas, Ilham menjelaskan bahwa lagu baru yang dibawakan mengandung beberapa pesan bagi wisudawan.
“Lagu ‘Lali Janjine’ ada pesan untuk para wisudawan agar kelak nanti saat sudah lulus dan terjun di masyarakat tidak lupa dengan janjinya,” tutur Ilham.
Selain itu, lanjutnya, dalam lirik lagu “Anoman Obong” merepresentasikan nilai-nilai moral.
“Ada juga lagu ‘Anoman Obong’ yang menggambarkan keberanian, kesetiaan, kewaspadaan, nasihat, niat, ikhtiar, serta andil Tuhan dalam kehidupan,” imbuhnya.
Ia pun berharap UIN Walisongo dapat memperhatikan dan menjaga kelestarian seni karawitan (gamelan).
“Harapannya, UIN lebih memperhatikan lagi untuk karawitan, baik dari segi perawatan maupun pengembangan, karena termasuk dalam ciri khas musik tradisional jawa yang harus dilestarikan,” ujarnya.
Reporter: Nita Putri. A
Editor: Shinta Aini