By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Amanat.idAmanat.idAmanat.id
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
Reading: Kembali Adakan Studi Pentas, Teater Koin Bawakan Naskah “Cannibalogy”
Share
Font ResizerAa
Amanat.idAmanat.id
  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
Search
  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
  • Blog
  • My Bookmarks
  • Customize Interests
  • Contact
  • Join Us
  • Member Login
  • News Home 2
  • News Home 3
  • Home News
  • News Home 4
  • News Home 5
Have an existing account? Sign In
Follow US
Teater Koin, Pentas Teater Koin, Studi Pentas, Teater FEBI UIN Walisongo, UIN Walisongo,
Beberapa aktor Teater Koin sedang berlakon pada Studi Pentas berjudul "Cannibalogy" di Auditorium I Kampus 1 UIN Walisongo, Kamis (5/12/2024). (Amanat/Kholil).
UIN WalisongoVaria Kampus

Kembali Adakan Studi Pentas, Teater Koin Bawakan Naskah “Cannibalogy”

Last updated: 6 Desember 2024 3:20 pm
Redaksi SKM Amanat
Published: 6 Desember 2024
Share
SHARE
Teater Koin, Pentas Teater Koin, Studi Pentas, Teater FEBI UIN Walisongo, UIN Walisongo,
Beberapa aktor Teater Koin sedang berlakon pada Studi Pentas berjudul “Cannibalogy” di Auditorium I Kampus 1 UIN Walisongo, Kamis (5/12/2024). (Amanat/Kholil).

Amanat.id- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Koin Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan Studi Pentas dengan naskah “Cannibalogy” yang bertempat di Auditorium I Kampus 1, Kamis (6/12/2024).

Pimpinan Produksi Studi Pentas, Nabil Khairul Safik mengatakan bahwa butuh dua bulan untuk mempersiapkan pementasan.

“Persiapannya kurang lebih dua bulan, cukup singkat karena banyak aktor yang terlibat dan berbeda-beda latar tempat,” tuturnya.

Karena jumlah aktor yang banyak, sambungnya, sering kali latihan dilakukan dengan tim yang tidak lengkap.

“Karena jarang latihan dengan full team, hal itu menjadi tantangan tersendiri,” katanya.

Nabil juga mengatakan karena adanya persamaan jadwal dengan pentas teater di kampus lain, mengharuskan mereka mengalihkan sasaran penonton.

“Karena pentas ini bersamaan dengan pentas teater di kampus lain, mau tidak mau sasaran penonton kita harus beralih ke selain pegiat teater, jadi kita gencar promosi di mahasiswa UIN khususnya mahasiswa FEBI,” tuturnya.

Ia menjelaskan dari beberapa pilihan naskah, Cannibalogy dianggap lebih menarik.

“Sebenarnya ada beberapa pilihan naskah, tetapi naskah Cannibalogy ini menarik saja untuk diangkat,” jelasnya.

Sempat mengira naskah horor, Nabil menjelaskan bahwa kanibal yang dimaksud merujuk pada seseorang yang ingin meraih kekuasaan dengan segala cara.

“Awalnya kita kira Cannibalogy ini adalah naskah Horor. Tapi kanibal yang di sini adalah seseorang yang ingin mendapatkan kekuasaan dengan cara apapun, bahkan menumbalkan manusia untuk mendapatkan apa yang dia mau,” tambahnya.

Nabil berharap studi pentas kali ini dapat menjadi tolok ukur untuk pentas produksi yang akan datang.

“Setelah ini akan ada pentas produksi, seharusnya studi pentas ini menjadi tolak ukur agar pentas produksi lebih baik,” tutupnya.

Salah satu penonton studi pentas Teater Koin, Zulfa mengaku bahwa ini menjadi pengalaman pertamanya menonton pementasan teater.

“Pertama kali nonton teater, keren cukup memuaskan, seperti sebuah dobrakan baru bagi UIN Walisongo,” ucapnya.

Zulfa menjelaskan bahwa pesan dalam pentas disampaikan melalui penokohan.

“Pesan cerita disampaikan melalui salah satu tokoh bernama Suhar, kalau kita tidak boleh jadi orang yang serakah,” tuturnya.

Ia juga menerangkan bahwa adegan terakhir dalam pementasan menjadi momen yang berkesan baginya.

“Adegan saat bernyanyi lalu berakhir menutup mata di pangkuan ibunya,” sambung Nabil.

Jika ada teater seperti ini lagi, Zulfa mengatakan akan kembali untuk menonton.

“Kalau misalkan ada informasi teater seperti ini, bakalan nonton,” tutupnya.

Reporter: Ahmad Kholilurrokhman
Editor: Eka R.

Problem TOEFL-IMKA yang Tak Kunjung Selesai
Berkat Jaga Komitmen, Kunci Reza Arinal Haq Sandang Predikat Wisudawan Terbaik FISIP
Beda Dasar Alasan SEMA UIN Walisongo Puasa Nama
3 Tamu Utama Batal Hadir di Pembukaan PBAK 2018
Empat Kesalahan Kepolisian dalam Menangani Demo Berdasarkan Investigasi Ombudsman
TAGGED:pentas teater koinstudi pentasteater febi uin walisongoteater koinuin walisongo
Share This Article
Facebook Email Print

Follow US

Find US on Social Medias
FacebookLike
XFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]
Popular News
Artikel

Filosofi Ketupat, dari Nama, Bahan, dan Kehidupan

Iin Endang Wariningsih
5 Juni 2019
Cara Mengawali Pembicaraan dengan Orang Introvert
Layu
Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo
Iklima Nur Respati Raih Wisudawan Terbaik FDK dengan Berkolaborasi Bersama Pertamina dan Terbitkan Artikel Sinta 2
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

Categories

  • Varia Kampus
  • UIN Walisongo
  • Artikel
  • Sosok
  • Akademik
  • Puisi
  • Regional
  • Nasional
  • Wisuda
  • Sastra

About US

SKM Amanat adalah media pers mahasiswa UIN Walisongo Semarang.

Kantor dan Redaksi

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]

© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?