Gemercik air shower menyiram punggung Juned yang telanjang bulat di kamar mandi. Dari ruang tamu, tiba-tiba terdengar alunan musik klasik radio kaset yang menyala dengan sendirinya, tak lama bunyi gagang pintu pun terdengar seperti ada seseorang yang membukanya perlahan-lahan.
Karena penasaran, Juned pun mengendap-endap keluar dari kamar mandi. Ia dapati seseorang yang sedang tiduran di kursi empuk ruang tamu namun tak terlihat wajahnya. Berbekal obeng Juned memberanikan diri melangkah hati-hati mendekati sosok tersebut.
“Aaaaa…” tiba-tiba seseorang menekam leher Juned dengan pisau tajam dari belakang.
Adegan menegangkan tersebut membuka jalannya cerita film Mencari Sulaiman. Film ini mengisahkan tentang balas dendam Juned (Denta Aditya) kepada Sulaiman (Udi upriyanto) atas kematian ayahnya. Sedangkan ayah Juned, Gufron (Santo Wahyudi) mati dibunuh oleh Sulaiman di dalam mobil yang di kendarai Akbar (Haryo Imam S), pak de Juned pada suatu malam.
Gufron dan Juned merupakan mantan karyawan di perusahaan yang dipimpin Sulaiman. Mereka dianggap tahu rahasia penting perusahaan yang mampu mengancam keselamatan perusahaan. Atas dasar itulah yang menjadi motif rencana pembunuhan Gufron dan Akbar. Namun Saat kejadian itu, akbar berhasil lolos dan menyelamatkan diri.
Demi terbalasnya dendam sang ayah, Juned sampai rela menjebloskan diri ke penjara untuk menemukan Sulaiman. Perjuangan Juned menemukan Sulaiman tidaklah mudah. Ia harus berhadapan dengan belasan petugas dan narapidana yang ternyata merupakan kaki tangan Sulaiman.
Dengan durasi 28 menit, sutradara Yofri Rahmat sukses menyajikan pelbagai adegan fighting dalam perjuangan Juned di penjara. Dalam penyajian film, sang sutradara lebih menekankan cerita dalam bentuk gambar dan meminimalisir percakapan. Oleh karena itu, cerita yang disampaikan terkesan tak bertele-tele. Begitu juga dengan penonton dimanja cerita melalui gambar-gambar bergerak yang menyebabkan multi tafsir.
Di sisi lain, banyaknya adegan fighting justru memperlihatkan celah yang mengesankan koreografi dalam tiap penampilan kurang matang, beberapa gerakan adu jotos terkesan ragu-ragu dan lamban. Hal ini mengurangi efek nyata bagi penonton.
Perkelahian-perkelahian brutal dengan senjata tajam dan kucuran darah tanpa sensor justru berdampak negatif bagi sebagian penonton, sebab tidak semua penonton berani melihat darah bahkan merasa jijik dan ngeri dengan pemandangan seperti itu.
Meski demikian, film tersebut masih layak kita tonton kembali sebagai film pendek yang menampilkan koreografi-koreografi fighting yang apik dan menegangkan layaknya film profesional layar lebar.
Judul Film : Mencari Sulaiman
Genre : Drama Aksi
Sutradara : Yofri Rahmat Dia
Penulis Naskah : Yofri Rahmat Dia, Jati Pramudya, Syamarda Swardika, NiningSupramitningsih
Produksi : Program Studi Televisi dan Film Fakultas Seni Media Rekam Institut seni Indonesia Yogyakarta
Pemain : Denta Aditya, Udi Supriyanta, Haryo Iman Sampurna, Santo Wahyudi, M. Kukuh Prasetyo, Hakim Indra Perdana, M. Sjajani
Resentatot: Azzam Ashari