
Amanat.id-Tim Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang berhasil menyabet tiga medali sekaligus dalam acara Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang diselenggarakan oleh Universitas Mulawarman secara online pada tanggal 25 September 2021, Jumat (01/10/2021).
Tim lomba PSHT UIN Walisongo Semarang mengirimkan tiga kontingen dalam kategori seni pencak silat. Medali emas berhasil diraih oleh nomor regu dewasa putra yang terdiri dari Fauzan Adzkiya, Ilham Setiawan, Andika Nur Prayitno. Medali perak diraih oleh Sam’ani dalam nomor tunggal dewasa putra. Sedangkan, nomor regu dewasa putri meraih medali perunggu yang terdiri dari Siti Widayanti, Tri Handayani, dan Elsa Anggraini.
Fauzan, salah satu peraih medali emas mengatakan ia dan timnya telah mempersiapakan diri untuk menghadapi Kejurnas sejak Februari. Walaupun banyak kendala selama latihan, tidak menghambat mereka untuk tetap meraih prestasi.
“Karena masih suasana pandemi otomatis semua kegiatan terhambat, pernah ditegur masyarakat setempat atau pihak kampus karena sudah terlalu malam latihan, pernah juga ketika latihan di Lapangan Ngaliyan diperingati oleh Satpol PP supaya tidak berkerumun. Maka dari itu kita mengambil tindakan untuk gimana caranya kendala tersebut tidak menghambat kita untuk berprestasi. Kita sering kali colong-colongan untuk tetap bisa latihan,” tutur Fauzan.
Fauzan menambahkan, pihak kampus juga tak lupa memberikan apresiasi dan ucapan selamat atas prestasi yang sudah diraih PSHT UIN Walisongo.
“Pihak kampus mengucapkan selamat dan mengapresiasi atas prestasi yang telah kita raih. Kemarin juga sempet mengajukan ke fakultas, ini masih dalam proses, semoga bisa dapat juga dari fakultas,” ujarnya.
Mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah ini, mengatakan bahwa ia merasa bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada pelatih, orang tua, dan anggota PSHT UIN Walisongo Semarang. Sebab, apa yang diraihnya tidak terlepas dari doa dan dukungan mereka semua.
“Terimakasih kepada pelatih, kepada keluarga, kepada seluruh anggota PSHT UIN Walisongo Semarang yang telah mendoakan. Karena apa yang saya raih, jelas tidak pure dari usaha saya sendiri, jelas ada doa-doa yang dikabulkan sehingga kita semua dapat memperoleh mendali tersebut”, tutur Fauzan.
Sebelum mengakhiri perbincangan, Fauzan merasakan jerih payahnya selama ini terbayarkan. Ia berpesan untuk para anggota PSHT UIN Walisongo jangan puas sampai disini dan terus berlatih.
“Kesan saya yaitu bangga, tapi tidak puas, maksudnya bangga dalam artian jerih payah ketika latihan terbayarkan dengan perolehan mendali ini. Pesan saya untuk yang lainnya, jangan puas sampai disini tetaplah berlatih, jangan sampai bosan untuk berlatih”, tutup Fauzan.
Penulis: M Naufal Muhadzib Al-faruq (Calon Kru Magang SKM Amanat 2021)
Editor: Rizky Nur Fadilah