Amanat.id – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo melakukan upaya pencegahan penularan virus corona dengan mengeluarkan surat edaran tentang Kewaspadaan Dini Terkait Sars dan COVID-19.
Melalui Surat Edaran Nomor: B-1476/Un.10.0/R/HM.00/3/2020
Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq menangguhkan jadwal perjalanan civitas akademika ke luar negeri. Terutama apabila negara-negara yang akan dituju sudah terkena COVID-19, Rabu (04/03/2020).
Lebih lengkapnya dalam surat edaran tersebut disampaikan enam himbauan sebagai berikut:
1. UIN Walisongo menangguhkan perjalanan luar negeri bagi civitas akademika kampus.
2. Bagi yang baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri (terutama China,
Korea, Jepang, Singapura, Australia, Malaysia, Vietnam, Thailand, India, Amerika Serikat, Kanada, Italia, Jerman, Perancis, Inggris, Iran, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, dan Belanda), diharapkan membatasi interaksi (Self isolate) dengan civitas UIN Walisongo maupun anggota keluarga atau masyarakat umum selama 14 hari sejak
kepulangannya ke Indonesia.
3.Jika dalam masa 14 hari tersebut mengalami demam, batuk, pilek, sesak dan lainnya, diminta untuk segera memeriksakan diri ke poli RSUP dr. Kariadi dan mengirimkan hasil check-up via email ke kepegawaian@walisongo.ac.id.
4. Melakukan perilaku hidup sehat dengan lebih sering mencuci tangan menggunakan sabun atau alcohol based hand rub/hand sanitizer, mengonsumsi makanan sehat,
meminimalkan kegiatan di keramaian yang kurang diperlukan.
5.Melindungi diri dan lingkungan dengan memakai masker dan mengurangi interaksi dengan sesama civitas UIN Walisongo lainnya maupun anggota keluarga/rumah tangga bagi yang mengalami gejala-gejala influenza
6. Civitas UIN Walisongo diminta secara aktif melakukan upaya kewaspadaan influenza, termasuk SARS dan Covid-19 di unit kerja masing-masing dengan melakukan, pertama, penyebaran informasi (literasi kesehatan) tanpa membuat panik.
Lebih lanjut, Imam Taufiq juga meminta untuk selalu berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT agar terhindar dari segala penyakit yang menular.
Reporter: Fitriya Madani