Skmamanat.com- Sejumlah peserta cabang lomba Karate dan Kempo mengalami cidera di Orientasi Olahraga, Seni, Ilmiah dan Keterampilan (Orsenik), Sabtu (22/9/2018).
Insiden yang berlangsung di Auditorium 2 kampus III UIN Walisongo itu terjadi saat kegiatan lomba sedang berlangsung.
Salah satu dokter dari Polikinik UIN Walisongo, Sri Hartiningsih mengatakan, cidera serius dikarenakan terkena tendangan pada ulu hati dan kepala.
“Seharusnya dalam kegiatan olahraga berat ada tim kesehatan khusus yang menangani,” kata Sri.
Penanggung Jawab (PJ) cabang lomba Karate, Agus Budi Santoso mengatakan, lomba ini melibatkan kontak fisik dan berpotensi cidera. Seharusnya ada tim khusus dan ambulans yang siaga di area lomba.
Agus menambahkan, sebenarnya PJ lomba sudah mengantisipasi akan adanya kejadian seperti itu. Tim juga sudah meminta kepada Dema agar disediakan tim medis khusus.
“Seharusnya ada tim khusus, yang dikerahkan malah pihak Poliklinik UIN Walisongo dan tim Korps Suka Rela (KSR), jadi kita kebingungan kalau begini”, lanjutnya.
Ketua panitia Orsenik, Lenny Ristiyani mengatakan, hal ini terjadi karena kurang koordinasi. Kedepannya harus ada koordinasi yang lebih jelas. Panitia merasa sudah memenuhi permintaan dengan menyediakan tim kesehatan, namun untuk tim khusus sendiri tidak ada permintaan yang lebih spesifik.
“Dari panitia sendiri sebenarnya sudah meminta tim atau dokter dari luar, tapi pihak kampus 1 bilang itu akan susah untuk mengurusnya, dan putusan akhirnya menggunakan Poliklinik dan tim KSR,” paparnya saat ditemui skmamanat.com
Ia juga menambahkan penggunaan jasa Poliklinik dan KSR untuk menghormati fasilitas yang ada.
“Dengan memanfaatkan Poliklinik dan tim KSR kita kan bisa lebih memanfaatkan fasilitas kampus,” tandasnya
Reporter : Zulfiyana
Editor : Liviana Muhayatul Khoiroh