Amanat.id- Sepanjang masa liburan semester genap menjelang Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) mahasiswa baru 2024/2025, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo melakukan perbaikan fasilitas serta pembangunan di beberapa titik.
Perbaikan dan pembangunan tersebut di antaranya ialah area parkir di samping American Corner dan kantor Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), di belakang Gedung Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), cut and field di dekat jalur mandalika, dan pembangunan gedung parkir di samping Gedung Islamic Development Bank (IsDB) Soshum.
Menanggapi adanya beberapa renovasi di UIN Walisongo, Kepala Bagian (Kabag) Umum UIN Walisongo, Muhammad Munif mengatakan bahwa hal itu karena disetujuinya anggaran pada tahun ini.
“Sama-sama menganggarkan untuk renovasi dan disetujui,” terangnya saat diwawancarai di kantornya, Senin (29/07/2024).
Adanya dana yang telah diajukan pada Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Munif pun mengatakan jika sudah disetujui, maka harus segera direalisasikan.
“Karena kalau sudah dianggarkan dan disetujui oleh Menteri Keuangan, maka harus dilaksanakan,” katanya.
Selain itu, sesuai dengan arahan Kementian Agama (Kemenag), resapan anggaran 70% pada bulan Juli harus tercapai.
“Anggaran diusahakan harus terserap 70% di bulan Juli,” ungkapnya.
Secara tegas, Munif menyatakan jika di bulan Desember ada anggaran yang tersisa, maka lembaga yang bersangkutan dianggap tidak merealisasikan anggaran yang telah dianggarkan.
“Jika di bulan Desember masih tersisa anggaran, maka akan dianggap tidak bisa melakukan penyerapan anggaran,” katanya.
Menanggapi adanya renovasi area parkir samping kantor Dekanat FSH, Munif mengatakan bahwa secara administratif renovasi tersebut merupakan wewenang dari FSH UIN Walisongo.
“Kalau renovasi parkiran di depan PKM itu milik Fakultas Syari’ah dan Hukum,” ujarnya.
Munif juga berpendapat bahwa lantai parkiran di area parkir samping kantor Dekanat FSH tersebut sudah rusak dan perlu diperbaiki.
“Lantainya kurang nyaman, biar lebih nyaman, kemudian direnovasi dan baru dianggarkan di tahun ini,” ucapnya.
Begitu pun dengan Gedung Parkir samping American Corner, perbaikan yang dilakukan yakni akses untuk kendaraan saat memasuki Gedung Parkir.
Menurut Munif, jalan menuju parkiran kurang nyaman jika harus melewati American Corner UIN Walisongo.
“Jalan menuju parkiran kurang nyaman kalau harus lewat American Corner,” ujarnya.
Dengan adanya beberapa renovasi, ia berharap stakeholder yang ada di kampus dapat merasakan kenyamanan dengan fasilitas yang lebih baik.
“Stakeholder yang ada di kampus merasa nyaman dengan fasilitas yang lebih baik,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo, Syamil Nur Hidayatulloh menuturkan jika berorientasi pada akses mahasiswa, menurutnya Gedung Parkir baru menjadi prioritas saat ini.
“Sebenarnya kalau orientasinya adalah memberikan mahasiswa akses, seharusnya pembangunan gedung parkir baru lebih diperlukan,” ucapnya.
Di luar pembangunan, Syamil berharap agar UIN Walisongo lebih memperhatikan masalah sistem pelayanan di Walisiadik.
“Sebaiknya UIN Walisongo lebih memperhatikan hal pelayanan Walisiadik saat pemesanan KRS daripada renovasi yang saat ini dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu, mahasiswa Fakultas Usuluddin dan Humaniora (FUHUM) UIN Walisongo, Muhammad Isma Hidayat berpendapat jika tidak ada renovasi atau pembangunan, justru akan mengarah pada praktik korupsi dari anggaran yang tidak digunakan.
“Kalau tidak ada pembangunan, malah sangat terlihat peluang korupsinya,” ucapnya, Selasa (30/7/2024).
Isma berharap dengan adanya ketentuan resapan anggaran 70%, kampus bisa memberikan akses yang lebih mudah dengan pemerataan pembangunan.
“Harusnya bisa lebih membangun akses yang lebih bagus, seperti merenovasi kelas yang ada di Kampus 2,” tutupnya.
Reporter: Muhammad Alfarizy
Editor: Eka R.