
Amanat.id- Aliansi Mahasiswa Walisongo (AMW) mengadakan aksi di depan Gedung Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo dengan tagline “Solusi Palsu: UKT Ugal-Ugalan, Birokrasi Angkat Tangan”, Selasa (14/01/2025).
Ketua Koordinasi Lapangan (Korlap), Bagas Saputra mengatakan dalam aksi tersebut ada beberapa tuntutan yang dibawakan oleh para mahasiswa.
“Kami membawa beberapa tuntutan, salah satunya tuntutan terkait potongan UKT 50% yang tercantum dalam surat edaran,” ucapnya.
Bagas juga menyampaikan bahwa akan terus mengawal dan melakukan proses audiensi.
“Langkah selanjutnya, kami akan terus mengawal dan melakukan proses audiensi sampai kepentingan mahasiswa dapat terpenuhi,” pungkasnya.
Salah satu peserta aksi, Dzikri Hanif menuturkan diadakannya aksi tersebut untuk menyampaikan keresahan yang dialami mahasiswa terhadap birokrasi terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT).
“Aksi ini menyampaikan keresahan mahasiswa terhadap besaran UKT yang tidak sesuai dengan kondisi mahasiswa serta menuntut sikap birokrasi terkait hal tersebut,” katanya.
Dzikri menyampaikan bahwa mahasiswa memerlukan transparansi dari birokrasi.
“Kami memerlukan transparansi dari pihak birokrasi terkait nominal UKT yang dibebankan kepada mahasiswa,” jelasnya.
Senada dengan Dzikri, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Hanif Salim mengaku keberatan dengan kebijakan pembayaran penuh UKT.
“Mahasiswa di bawah semester 13 yang sedang mengerjakan skripsi merasa keberatan,” ujarnya.
Menurutnya, hal itu dikarenakan banyak mahasiswa yang hanya tinggal menyelesaikan tugas akhir.
“Sebagian dari kami hanya tinggal mengerjakan skripsi dan sidang munaqosah,” tambahnya.
Salah satu wali mahasiswa yang hadir, Sari turut menyampaikan keluhannya terkait besaran UKT yang tidak sesuai dengan penghasilannya.
“Keluarga saya hanya berpenghasilan Rp1.700.000, namun anak saya mendapatkan UKT sebesar Rp5.100.000,” imbuhnya.
Ia mengaku besaran UKT yang didapat tak sesuai dengan kondisi ekonomi keluarganya.
“Tentu saja, ini sangat tidak sesuai dengan data ekonomi keluarga yang telah kami isi,” tutupnya.
Reporter: Nur Arifah
Editor: Azkiya Salsa Afiana