
Amanat.id- Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2023 UIN Walisongo menghadirkan Najwa Shihab sebagai bintang tamu untuk memeriahkan rangkaian acara di Lapangan Utama Kampus 3, Jumat (04/08/2023).
Dalam orasinya, Najwa menyampaikan bahwa suara anak muda saat ini telah dibatasi bahkan sikap unjuk rasa pun dicegah lalu ditanggapi berlebihan oleh aparat pemerintah.
“Unjuk rasa mahasiswa kadang represif dan ditanggapi secara berlebihan oleh para aparat,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa Undang-undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) menjadi hal yang mengancam kebebasan berekspresi anak muda melalui media sosial. Pasalnya, UU ini dapat memenjarakan mereka yang kontennya menyinggung suatu pihak.
“UU ITE mengancam kebebasan anak muda berekspresi melalui media sosial dan malahan memberikan sanksi penjara kepada mereka yang isi kontennya tidak sesuai harapan pihak tertentu,” ujarnya.
Najwa menambahkan bahwa mahasiswa harus peduli dan ikut menyuarakan isu-isu penting saat ini,termasuk politik.
“Isu-isu penting harus mendengarkan perspektif anak muda. Politik bukan hanya soal ribut saja melainkan bagaimana publik melihat apa dan siapa yang diprioritaskan serta siapa yang mendapat keuntungan tersebut,” jelasnya.
Anak muda, lanjutnya, juga perlu turut serta dalam pengambilan kebijakan pemerintah. Menurutnya, suara anak muda berharga bukan hanya saat pemilu saja, tetapi juga hari ini dan masa depan.
“Anak muda harus ikut campur dalam pengambilan kebijakan pemerintah. Jangan sampai suara berharga kita hanya ditukar oleh kaus atau jilbab partai semata,” tambahnya
Terakhir, Najwa berpesan bahwa kuliah bukan hanya sekedar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) melainkan pengalaman, skill, jejaring, dan pemahaman.
“Kuliah itu ibarat membeli situasi, di mana kuliah bukan hanya sekedar IPK melainkan pengalaman, skill, jejaring, dan pemahaman yang didapatkan,” tutupnya.
Reporter: Riska Ayu Maharani
Editor: Aida Saskia