By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Amanat.idAmanat.idAmanat.id
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
Reading: Diet yang Salah Itu Tidak Baik, tetapi Tidak Ingin Diet Itu Kesalahan
Share
Font ResizerAa
Amanat.idAmanat.id
  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
Search
  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
  • Blog
  • My Bookmarks
  • Customize Interests
  • Contact
  • Join Us
  • Member Login
  • News Home 2
  • News Home 3
  • Home News
  • News Home 4
  • News Home 5
Have an existing account? Sign In
Follow US
Diet yang salah, Diet yang Salah Itu Tidak Baik, tetapi Tidak Ingin Diet Itu Kesalahan
Ilustrasi Diet yang Salah: Pixabay
KesehatanMilenialOpini

Diet yang Salah Itu Tidak Baik, tetapi Tidak Ingin Diet Itu Kesalahan

Last updated: 30 Mei 2022 8:13 pm
Redaksi SKM Amanat
Published: 30 Mei 2022
Share
SHARE
Diet yang salah, Diet yang Salah Itu Tidak Baik, tetapi Tidak Ingin Diet Itu Kesalahan
Ilustrasi Diet yang Salah: Pixabay

“Udah kurus kok diet?” Kalimat seperti itu seringkali diucapkan sebagai cibiran dari seorang ‘anti diet’. Entah itu dilontarkan kepada orang lain ataupun kepada diri sendiri ketika ada orang menasehatinya untuk diet. 

Timbulnya golongan orang ‘anti diet’ itu berawal dari banyak faktor. Di antaranya adanya stereotip yang menganggap diet itu ribet hingga membahayakan diri sendiri. Tidak bisa dipungkiri memang, banyak kasus diet yang menyebabkan seseorang menderita penyakit hingga kematian.

Kasus-kasus tersebut, dan munculnya golongan orang ‘anti diet’ tidak lepas dari anggapan yang keliru tentang apa itu diet, hingga mereka salah dalam menerkanya. Lalu, apa itu diet, dan seberapa pentingkah harus dilakukan?

Dilansir dari laman Hellosehat, diet bisa diartikan sebagai cara hidup dengan mengatur pola makan sehat. Diet tidak melulu mengurangi porsi makan, atau bahkan tidak makan dalam waktu yang cukup lama. Megatur pola makan dilakukan dengan pemilihan jenis dan porsi serta pada waktu tertentu sesuai dengan anjuran dari tenaga kesehatan.

Diet ini penting dilakukan oleh setiap orang. Tujuannya, agar kebutuhan gizi dan nutrisi tercukupi, tidak berlebihan yang justru dapat membahayakan tubuh. Menjaga keseimbangan itu butuh disiplin yang tinggi.

Masyarakat kita masih banyak yang menyepelekan pentingnya diet. Hal ini dibuktikan oleh data yang dirilis oleh Food and Agriculture Organization (FAO) yang menyebut sebanyak 768 juta, meningkat 18,1% dari tahun sebelumnya, menderita masalah gizi. Sedangkan menurut data International Monetary Fund (IMF) perekonimian global meningkat sebesar 5,9 persen di tahun 2021. 

Kedua data tersebut menunjukkan bahwa permasalahan gizi tidak selamanya disebabkan perekonomian yang rendah. Ketidakdisiplinan dan ketidakinginan seseorang untuk melakukan diet menjadi salah satu penyebabanya.

Jika diet itu baik, lantas mengapa sebagian orang takut melakukan diet?

Beberapa orang yang melakukan diet kurang memperhatikan apakah diet tersebut bahaya atau tidak. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2014 sebanyak 95,5% masyarakat Indonesia menjalani diet tidak sehat. Angka tersebut meningkat pada data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, yaitu sebanyak 93,5%.

Salah satu diet ekstrem terjadi karena seseorang mendambakan tubuh ideal sehingga melewatkan waktu makan. Bahkan seseorang terlalu mengurangi konsumsi beberapa zat gizi, contohnya lemak dan karbohidrat. 

Padahal, jika mengonsumsi lemak baik akan membuat tubuh kenyang lebih lama, kekurangan lemak justru menyebabkan tubuh mudah lapar dan mudah lelah. Begitu juga dengan karbohidrat, zat gizi tersebut dibutuhkan sebagai sumber tenaga jika tidak terpenuhi tubuh menjadi lemas. Kekurangan karbohidrat juga menimbulkan masalah zat gizi lainnya, seperti tubuh menjadi kekurangan serat, vitamin, dan mineral.

Fakta mengerikan akibat kesalahan dalam memahami diet menyebut bahwa, satu dari lima kematian di seluruh dunia terkait dengan kebiasaan makan yang buruk. Lalu bagaimana cara melakukan diet sehat?

Ada beragam diet sehat yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan. Apabila Anda ingin mendapat asupan kalori, maka konsumsi makanan tinggi lemak dan protein. Tubuh akan mendapat kalori dari protein dan lemak, contohnya adalah susu, almond, dan alpukat. Jika ingin tetap mengonsumsi bermacam-macam makanan, Anda dapat mengolahnya lebih sederhana seperti merebus dan mengukus.

 Penulis: Najwa Alfasahra Zen

Pembatalan Diskon UKT, Kemenag dan Forum Pimpinan PTKIN Berpihak Kepada Siapa?
Apalagi Setelah Pesta Ketidaktahuan Diri?
Ambivert; Kepribadian atau Tuntutan?
6 Tips Aman untuk Perempuan Saat Mudik Sedirian
Perkara Sulitnya Menolak Pertolongan
TAGGED:dietDiet yang salahkesehatanmilenialtidak diet itu salah
Share This Article
Facebook Email Print

Follow US

Find US on Social Medias
FacebookLike
XFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]
Popular News
Imam Taufiq, UIN Walisongo Bersholawat, Dies Natalis ke-53
UIN WalisongoVaria Kampus

Imam Taufiq: 3 Poin Penting Dies Natalis ke-53 UIN Walisongo

Redaksi SKM Amanat
10 Maret 2023
Ketua DEMA UIN Walisongo 2024 Klarifikasi Soal Banner Kritikan dan Kerja Sama UKM Musik
Said Aqil Siradj: Warga NU tidak Punya Musuh, yang Mereka Punya adalah Saudara
Husein Muhammad; Menafsirkan Al-Qur’an Tidak Bisa Hanya Secara Tekstual
Gelar Aksi di Rektorat UIN Walisongo, AMW Tuntut Kesesuaian UKT
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

Categories

  • Varia Kampus
  • UIN Walisongo
  • Artikel
  • Akademik
  • Sosok
  • Puisi
  • Regional
  • Nasional
  • Opini
  • Sastra

About US

SKM Amanat adalah media pers mahasiswa UIN Walisongo Semarang.

Kantor dan Redaksi

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]

© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?