Amanat.id- Panasnya terik mentari tak menghalangi semangat mahasiswa baru (maba) penyandang disabilitas tunanetra, Aditya Rayhan Pratama untuk turut berpartisipasi dalam acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2023 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jumat (04/08/2023).
Maba Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) tersebut dengan khikmat mengikuti PBAK dari samping lapangan.
Ketua Panitia PBAK 2023 UIN Walisongo, M. Anang Ma’ruf menjelaskan bahwa mahasiswa penyandang disabilitas tetap mengikuti PBAK, tetapi dengan pendampingan tim medis.
“Maba penyandang disabilitas dan yang memiliki riwayat penyakit sudah didiskusikan dengan Komunitas Disabilitas UIN Walisongo agar teman-teman difabel tetap mengikuti kegiatan PBAK, tetapi didampingi oleh tim medis,” jelas Anang.
Selain itu, sambung Anang, maba penyandang disabilitas dan yang memiliki riwayat penyakit juga diberikan tanda dengan pemberian tali pita.
“Jadi kita ada dua pita, kuning dan pink. Kuning itu yang memiliki penyakit dalam, sedangkan pink untuk teman-teman disabilitas. Tentunya hal itu agar temen-temen bisa ditangani dengan cepat,” tambahnya.
Salah satu tim medis yang menangani maba penyandang disabilitas, ia menjelaskan bahwa tugasnya sebagai tim medis hanya mengawal.
“Kita tim medis itu hanya mengawal dan menjelaskan pada teman-teman penyandang disabilitas seputar apa yang sedang berlangsung di panggung,” terang salah satu tim medis.
Meski memiliki keterbatasan dalam penglihatan, Aditya merasa tidak terkendala selama mengikuti kegiatan PBAK.
“Saya penyandang tunanetra dan alhamdulillah selama PBAK ini belum ada kendala,” ungkap Aditya.
Sebaliknya, Aditya justru merasakan keseruan PBAK dan merasa terbantu oleh tim medis.
“Saya bisa merasakan keseruannya meski melalui penjelasan tim medis,” pungkasnya.
Reporter: Eka Rifnawati
Editor: Fathur