
“Tidak ada jalan menuju kebahagiaan, kebahagiaan adalah jalannya.” -Buddha Gautama
Petikan quotes dari Buddha tersebut seakan menampar kita yang seringkali mencari kebahagiaan untuk terus menjalani hidup. Kebahagiaan juga seringkali dijadikan tujuan akhir dalam menjalani kehidupannya.
Seringkali kita memandang kebahagiaan berdasarkan kebutuhannya. Bahkan, kerap ada yang menganggap jika kebahagiaan hanya tentang bagaimana cara kita memberi makna.
Bagi seorang Buddha hal itu merupakan salah besar, kebahagiaan bukanlah terletak di ujung jalan, melainkan bertebaran sepanjang jalan kehidupan. Pemenuhan rasa bahagia dalam diri setiap manusia itulah yang menjadikan jalan bagi kehidupan.
Setiap orang akan berusaha lebih keras untuk mencari kehidupan yang damai dan sejahtera, baik dalam hubungan ataupun kariernya. Banyak cara pula yang kemudian dilakukan setiap orang untuk mencapai tujuannya. Meski demikian, tidak sedikit dari kita malah tanpa sadar merusak jalan menuju kebahagiaan itu sendiri.
Menikmati Kebahagiaan
Kebahagiaan merupakan hal yang harus dimiliki setiap orang. Tanpa kebahagiaan, kita akan merasa murung, jenuh, bahkan tak mampu menikmati kehidupan.
Secara tidak sadar, seringkali kita menjauhkan diri dari berbagai hal positif yang sebetulnya bisa kita peroleh. Namun, kita cenderung memilih untuk menikmati hal lain yang sifatnya sia-sia. Dari banyaknya yang kita perbuat ternyata tidak sedikit yang menghalangi tujuan kita sendiri.
Meskipun demikian, sebuah kebahagiaan akan tetap tercipta dalam diri setiap individu. Seperti yang dikatakan Plato, filsuf asal Yunani: “Orang yang membuat segala sesuatu untuk kebahagiaan bergantung pada dirinya sendiri dan bukan pada orang lain, dia telah membuat rencana terbaik untuk hidup bahagia.”
Menurutnya sebuah kebahagiaan bukan untuk dicari bahkan dinanti. Namun, harus selalu dinikmati. Banyak perilaku secara tidak sadar seringkali terjadi dalam diri kita, dari banyaknya perilaku itu kita harus tetap menjadikannya sebagai sebuah kebahagiaan.
Akhir kata renungkan quotes berikut:
“Berkat terbesar umat manusia ada di dalam diri kita dan jangkauan kita. Orang bijak puas dengan takdirnya, apapun itu, tanpa mengharapkan apa yang tidak dia miliki.” -Seneca
Eka Rifnawati