
Amanat.id- Program Studi (prodi) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) mengadakan Pagelaran Seni, Drama Tari, dan Musik (Sendratasik) dan Pagelaran Seni Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).
Pagelaran tersebut berlangsung di Gedung Prof. TGK. Ismail Yaqub Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Selasa (13/06/2023).
Menurut Akmal Rozak, HMJ PGMI berencana untuk menggabungkan acara pagelaran dengan perayaan hari lahir (harlah) PGMI. Namun, harus dibatalkan karena terdapat perbedaan pendanaan.
“Pada awal semester genap, pihak HMJ telah mengajukan supaya Pagelaran Sendratasik digabung dengan acara HMJ PGMI dan sudah disetujui,”
“Namun, tujuh hari sebelum acara dimulai, kami mendapat kabar bahwa acara tidak dapat digabung karena adanya perbedaan pendanaan.” jelas ketua HMJ PGMI tersebut ketika diwawancari oleh tim Amanat.id.
Senada dengan Ketua HMJ PIAUD, Muhammad Rif’an Fu’ad, ia mengatakan bahwa terjadi perubahan seminggu sebelum acara berlangsung.
“Seminggu sebelum acara memang terdapat perubahan jadwal karena acara ini digabung dengan prodi PGMI,” ucapnya.
Panitia Pagelaran Ditarik Biaya
Dalam rangka menyukseskan acara, panitia pagelaran ditarik biaya dengan nominal sebesar Rp70.000,00.
Akmal Rozaq menuturkan bahwa terdapat beberapa keluhan dari peserta pagelaran akan hal tersebut.
“Beberapa peserta mengeluhkan masalah pemungutan biaya walaupun sudah ada dana bantuan dari fakultas,” ujarnya.
Menurut Rif’an Fu’ad, biaya pada tahun ini justru tidak semahal dari sebelumnya.
“Acara tahun ini memang dipungut biaya, tetapi tidak sebesar tahun kemarin,” ucap Rif’an.
Dosen MK Sendratasik Beri Tanggapan
Dosen Pengampu Mata Kuliah (matkul) Sendratasik, Arshan Shanie mengatakan bahwa pihak fakultas meminta acara Sendratasik PGMI dan PIAUD digabung menjadi satu.
“Setelah dikonfirmasi ke fakultas, acara Sendratasik ternyata satu-kesatuan, PGMI dan PIAUD. Kepanitiaan PGMI dipegang oleh HMJ sedangkan HMJ tadinya mau menggabung Sendratasik sama harlah,”
“Kalau yang PIAUD udah ada panitianya sejak lama. Jadi, memang harus mulai dari nol karena pihak fakultas mengharuskan PGMI dan PIAUD dijadikan satu.” jelas Arshan.
Ia mengatakan bahwa biaya yang ditarik dari panitia digunakan untuk penggunaan kostum dan properti.
“Terkait dana, pihak fakultas telah menyediakan untuk tempat serta konsumsi, tetapi kostum dari para peserta sendiri,” lanjutnya.
Ia pun berharap agar pagelaran tersebut terus mendapatkan support dari berbagai pihak.
“Semoga acara ini terus mendapatkan support, baik dari fakultas, para mahasiswa, maupun orang tua,” pungkasnya.
Reporter: Bayu Setyawan
Editor: Fathur