Amanat.id- Rumah Moderasi Beragama Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo dan Komunitas Gusdurian mengadakan Seminar Terbuka dengan tema “Indonesia Rumah Bersama: Merawat Kebhinekaan dalam Bingkai Keindonesiaan” secara offline di Ruang Teater Lantai 4 Gedung Rektorat Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Selasa (13/12/2022).
Koordinator Sekretariat Nasional Gusdurian, Jay Akhmad mengatakan bahwa Bangsa Indonesia lahir dari proses kolaborasi kebudayaannya.
“Bangsa Indonesia dengan kebudayaannya, lahir dari proses kolaborasi kebudayaan. Oleh karena itulah, keberagaman menjadi hal yang mutlak adanya,” ucap Jay.
Adanya Indonesia, lanjutnya, dikarenakan keberagaman dari sebuah keniscayaan dan toleransi yang merupakan sebuah keharusan.
“Penting sekali untuk menguatkan persepsi bahwa Indonesia ada itu karena keberagaman, karena keberagaman merupakan sebuah keniscayaan, dan toleransi merupakan keharusan,” lanjutnya.
Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian dalam Negeri, Abda Ali menyebutkan jika ada tiga hal yang harus dijaga untuk merawat keberagaman Indonesia.
“Pertama, yang harus dijaga untuk merawat keberagaman Indonesia ialah persamaan hak. Kedua ialah demokrasi, dan yang ketiga penegakan hukum,” tegasnya.
Kongregasi Suster Penyelenggara Ilahi, Kurnia juga menuturkan supaya menerapkan moderasi beragama, meskipun terdapat tantangan yang harus dihadapi.
“Tantangan yang paling pertama untuk merawat kebhinekaan ada pada diri kita sendiri,” ujar Kurnia.
Reporter: Muhammad Roghib
Editor: Revina Annisa Fitri