By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Amanat.idAmanat.idAmanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Buku
    • Film
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
  • Cerpen
  • Puisi
Reading: Sudahkah Kita Bersyukur dalam Menjalani Hidup?
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Amanat.idAmanat.id
  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
Search
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Buku
    • Film
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
Have an existing account? Sign In
Follow US
Bersyukur
Ilustrassi anak lelaki yang sedang bersyukur. (Sumber: Pixabay)
Artikel

Sudahkah Kita Bersyukur dalam Menjalani Hidup?

Last updated: 16 September 2022 8:48 pm
Nur Aeni Safira
Published: 16 September 2022
Share
SHARE
Bersyukur
Ilustrassi anak lelaki yang sedang bersyukur. (Sumber: Pixabay)

“Rumput tetangga selalu tampak lebih hijau daripada rumput sendiri.”

Istilah ini kerap menggambarkan seseorang yang sering membandingkan hidupnya dengan orang lain. Hal yang sering menjadi perbandingan seperti harta, prestasi, paras, dan sebagainya. Tanpa sadar kehidupan orang lain menjadi standar kebahagiaan atau kepuasan hidup.

Hidup milik sendiri memang terbilang belum sempurna sepenuhnya, tetapi dengan terus menerus membandingkan dengan kehidupan orang lain akan lebih melelahkan. Ini bukan bentuk penghakiman karena setiap orang memiliki hak untuk berkeluh kesah. Namun, mau sampai kapan menggantungkan kebahagiaan dengan standar orang lain?

Lalu, bagaimana mendefinisikan bahagia sesungguhnya?

Aristoteles berpandangan bahwa manusia akan berusaha keras mencapai kebahagian mereka sendiri. Menurutnya, ada tiga bentuk kebahagiaan dalam hidup yaitu hidup senang dan nikmat; menjadi warga negara yang bebas dan bertanggung jawab; dan menjadi ahli pikir dan filsuf.

Pemikiran Aristoteles kemudian didukung oleh Franz Magnis Suseno yang berpendapat bahwa pada dasarnya, setiap manusia adalah penyelamat dirinya sendiri dan harus mencari jalan sendiri untuk meraih kebahagiaan. Dari dua pemikiran tersebut, menegaskan bahwa manusia memiliki jalan masing-masing untuk mencapai kebahagiaan diri sendiri.

Bersyukur adalah Kunci Kebahagiaan Hidup

Memiliki pilihan sendiri atas hidup menunjukkan jika manusia mempunyai hak kebebasan dalam hidupnya. Kebebasan merupakan bagian dari kebahagiaan, dengan memiliki kebebasan manusia tidak merasa tertekan karena orang lain. Jadi, sebenarnya manusia mampu dan bisa memilih kebahagiaan mereka masing-masing.

Namun, meskipun sudah diberi kebebasan untuk menentukan kebahagiaannya, manusia seringkali menjadikan orang lain sebagai patokan dalam hidup.

Hidup orang lain memang terlihat lebih baik, tetapi bersyukur dengan hidup sendiri tidak terlalu buruk. Seperti yang tertera dalam QS. al-Baqarah ayat 216:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, dengan kamu tidak mengetahui.”

Dalam hidup, manusia tentu dihadapkan dengan berbagai cobaan bertubi-tubi yang tidak bisa dihindari. Ayat ini menjelaskan bahwa manusia mungkin tidak menyukai sesuatu yang ditakdirkan dalam hidup mereka, tetapi sebenarnya itu baik bagi dirinya, begitu pula sebaliknya.

Kebahagiaan tentunya hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri dan tidak bisa diambil oleh orang lain. Dengan terus menerus memandang kehidupan orang lain, kapan kita bisa fokus bersyukur atas kebahagiaan hidup sendiri?

Nur Aeni Safira

Kenali 6 Ciri Alpha Woman; Apakah Kamu Salah Satunya?
Manusia dan Kehendaknya untuk Bebas
5 Cara Mindfulness agar Hidup Lebih Fokus
Yang Merugi Saat Membenci Adalah Diri Kita Sendiri
Sukses Bukan dari Lulusan Mana, Tapi Bagaimana Proses Hidupnya
TAGGED:arti bahagiaBersyukurlifestyleMakna kehidupan
Share This Article
Facebook Email Print

Follow US

Find US on Social Medias
FacebookLike
XFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]
Popular News
Meningkatkan produktivitas, Kebiasaan produktif, Kegiatan produktif di pagi hari, tips menjalankan hidup produktif, Gaya hidup produktif, Artikel kesehatan SKM Amanat
ArtikelMilenial

Lakukan 5 Kebiasaan ini untuk Bantu Meningkatkan Produktivitas di Pagi Hari

Eva Salsabila Azzahra
25 Maret 2024
Hujan Deras Hari Pertama Sebabkan Rundown PBAK UIN Walisongo 2025 Berubah
Ini 4 Fitur KTM Angkatan 2017 yang Wajib Kamu Ketahui
Earth Hour Semarang Gelar Talk Show Imlek Bebas Ikan Hiu
Youtube dan Konten Sampah di Dalamnya
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Buku
    • Film
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
  • Cerpen
  • Puisi
Reading: Sudahkah Kita Bersyukur dalam Menjalani Hidup?
Share

Tentang Kami

SKM Amanat adalah media pers mahasiswa UIN Walisongo Semarang.

Kantor dan Redaksi

Kantor redaksi SKM Amanat berlokasi di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lantai 1, Kampus III UIN Walisongo, Jalan Prof. Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang, dengan kode pos 50185

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Reading: Sudahkah Kita Bersyukur dalam Menjalani Hidup?
Share
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?