
Informasi penyebaran Covid-19 kian bertambah. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meminimalisasi penyebarannya agar tidak semakin meluas. Salah satunya adalah dengan menerapkan social distancing atau karantina diri.
Masyarakat menanggapi imbauan social distancing dengan berbagai respon. Ada yang setuju, menolak, mengabaikan, dan ada pula yang salah paham. Oleh sebab itu, perlu dipahami terlebih dahulu makna social distancing.
Dilansir dari tirto.id, social distancing adalah upaya menjauhkan diri dari penyakit dengan menghindari hadir di pertemuan besar atau kerumunan orang. Hal ini selaras dengan imbauan Presiden RI Joko Widodo agar masyarakat mengalihkan berbagai rutinitas sehari-hari seperti belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.
Dari pemaparan di atas dapat diketahui bahwa social distancing bukanlah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk meliburkan aktivitas masyarakatnya, melainkan arahan untuk mengalihkan aktivitas rutin sehingga dapat dilakukan di rumah dan mengurangi pertemuan dengan orang lain.
Baru beberapa hari social distancing diterapkan di Indonesia, sudah banyak orang yang merasa bosan dan ingin segera beraktivitas seperti semula. Alasan lain, ketika berada di rumah seseorang merasa malas dan suka menumpuk pekerjaan. Dan ketika pekerjaan tersebut sudah menumpuk, akhirnya seseorang akan semakin malas untuk menyelesaikannya.
Untuk mencegah hal tersebut, berikut Amanat.id memberikan lima tips yang dapat dilakukan agar tetap produktif selama social distancing:
1. Pola Hidup Sehat
Setelah memiliki waktu di rumah lebih banyak, kamu bisa memperbaiki pola hidup. Beberapa hal yang dapat dilakukan di antaranya memperbaiki pola tidur yang sempat tidak teratur, memperbanyak konsumsi air putih, memperbaiki pola makan dan lebih memperhatikan gizi dari makanan yang dikonsumsi, serta olahraga secara teratur.
Dalam bukunya yang berjudul “Produktivitas dan Manusia Indonesia”, J. Ravianto memaparkan korelasi antara kesehatan dengan produktivitas: Seorang pekerja yang sakit biasanya kehilangan produktivitas kerjanya secara kentara, bahkan tingkat produktivitasnya sering menjadi nihil sama sekali.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa kesehatan tubuh memiliki andil dalam meningkatkan produktivitas. Semakin sehat tubuh seseorang, semakin ia produktif dalam bekerja.
2. Renovasi
Selama di rumah, kamu dapat membersihkan kamar dan rumah, menyortir barang, serta menata ulang ruangan. Barang-barang yang sudah tidak dipakai, dapat dibuang, didaur ulang, atau disumbangkan. Apabila perabot dalam suatu ruangan berkurang, maka, ruangan akan tampak lebih luas dan bersih.
Dalam buku yang berjudul “Manajemen Perkantoran Profesional”, dijelaskan bahwa tata ruang kantor harus direncanakan secara keilmuan untuk menghindari gerakan yang tidak perlu, keterlambatan, dan kesukaran untuk menggapai bahan pekerjaan serta memperhatikan prinsip efektif-efisien.
Selain itu, penataan ulang ruangan (terutama ruang belajar dan ruang kerja) akan memberikan nuansa baru, sehingga seseorang akan semakin nyaman dan betah dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya.

3. Manajemen Waktu dan Buat Daftar Deadline
Pengaturan waktu yang dapat dilakukan antara lain dengan membuat ulang jadwal kegiatan. Dalam penyusunannya pun, perlu memperhatikan beberapa aspek. Seperti jadwal membaca buku pada waktu fajar, karena di waktu ini pikiran masih segar, belum terpenuhi dengan permasalahan kehidupan, serta suasana pagi hari yang hening dapat menunjang terserapnya ilmu dengan baik. Kemudian di pagi hari ketika tubuh masih bugar, dapat melakukan olahraga ringan.
Penggunaan gawai dan internet (di luar keperluan pekerjaan) juga harus dibatasi. Berbagai hiburan yang tersaji di media sosial seringkali melenakan seseorang sehingga lupa waktu dan mengesampingkan pekerjaan atau tugasnya. Cobalah untuk berkata “tidak” pada hal-hal yang kurang bermanfaat, sehingga waktu yang dimiliki tidak terbuang secara percuma.
Jika memiliki waktu luang, usahakan untuk mengisinya dengan hal yang bermanfaat, seperti menyelesaikan tugas, mencari informasi terkini terkait situasi sekitar, menjalin kedekatan dengan keluarga, serta istirahat secukupnya. Istirahat yang dimaksud tidak harus dengan tidur, tetapi juga melakukan hal-hal lain yang mampu “mendinginkan” otak.
Tulis hal-hal apa saja yang harus kamu lakukan, seberapa penting, dan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Kamu dapat menggunakan tabel prioritas. Mulai dari menyelesaikan pekerjaan yang penting dan mendesak, tidak penting namun mendesak, penting namun tidak mendesak, baru setelah itu dapat melakukan aktivitas yang tidak penting dan tidak mendesak. Cara ini efektif digunakan dalam penyelesaian tugas yang tidak sedikit. Selain itu, tanamkan pada diri sendiri untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan tidak akan menunda pekerjaan.
4. Membaca Buku dan Mendalami Materi Kuliah
Membaca buku memberikan banyak manfaat, seperti menambah wawasan dan membuka pikiran. Selain itu, membaca materi kuliah juga menjadi opsi yang tepat untuk mengisi waktu. Selama ini, seringkali orang beralibi tidak memiliki waktu luang untuk sekadar membaca. Dengan adanya social distancing, seseorang tentu memiliki waktu luang yang lebih banyak daripada sebelumnya. Sebenarnya, yang menjadi problematika adalah bukan tentang kita memiliki waktu luang atau tidak, melainkan kita mau meluangkam waktu untuk membaca buku atau tidak.
5. Kembangkan Hobi
Jika sebelumnya hobimu sempat terbengkalai karena kesibukan, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan hobi kembali. Dan akan lebih baik lagi jika mampu mengubah hobi menjadi royalti. Misalnya, jika kamu memiliki hobi membaca dan menulis, kamu dapat menghasilkan banyak karya selama social distancing untuk kemudian dikirimkan ke media. Selain itu, bisa pula mencoba hobi baru, seperti belajar memasak, berkebun, menjahit, dan lain-lain.
Sebenarnya, ada banyak sekali hal yang dapat dilakukan untuk menunjang produktivitas. Hanya saja, seseorang seringkali tidak menyadarinya. Atau menyadari, namun enggan melakukannya karena berbagai alasan. Sekarang, kamu bisa mengisi waktu selama social distancing dengan beberapa tips di atas agar waktumu tidak terbuang percuma.
Penulis: Rizkyana Maghfiroh