• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Kamis, 11 Agustus 2022
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Konsep Stoisisme Sebagai Alternatif Healing

Dalam stoisisme, kita akan diajarkan agar bisa terbebas dari segala kesedihan dan tidak mengeluh atas apapun yang terjadi

Redaksi SKM Amanat by Redaksi SKM Amanat
4 minggu ago
in Artikel
0
Stoisisme, alternatif healing
Ilustrasi Stoisisme: Pxabay

Healing kini menjadi kegiatan populer yang dilakukan para generasi muda. Alasannya, ada perasaan jenuh yang muncul dari kegiatan sehari-hari. Pada titik itu, kelelahan mental akhirnya banyak mendera. Alhasil perasaan sedih, depresi, dan cemas ikut memengaruhi kondisi psikis.

Dalam dunia psikologi, healing dapat diartikan sebagai upaya pemulihan dari kondisi mental, trauma dan sebagainya. Tujuannya yaitu, untuk mendapatkan ketenangan batin dan jiwa. Healing bisa dilakukan seorang diri, tetapi tergantung dari kebutuhan tiap-tiap orang. Kebanyakan orang melakukan healing dengan cara jalan-jalan, makan di kafe, ataupun belanja. Namun, apakah cara tersebut benar-benar efektif?

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan melakukan healing. Ada yang menyebut jika aktivitas tersebut adalah proses membahagiakan diri sendiri. Dari sudut pandang lain, menyembuhkan diri dari kondisi psikologis tidak melulu harus healing. Terkadang malah keinginan healing justru bisa membangkitkan jiwa hedonisme khususnya dikalangan remaja seperti mahasiswa. Jalan-jalan, nongkrong di kafe, hingga belanja—bukankah semua itu menghabiskan banyak uang?

Ada sebuah konsep yang bisa dipelajari sebagai alternatif pengganti healing, yaitu stoisisme. Istilah ini muncul di Yunani pada abad ketiga. Dalam stoisisme, kita akan diajarkan agar bisa terbebas dari segala kesedihan dan tidak mengeluh atas apapun yang terjadi. Prinsip ini juga membuat manusia mampu memahami diri sendiri, mengendalikan perasaan takut terhadap rasa sakit, hingga mengetahui kekuatan serta kelemahan.

Konsep stoisisme sangat cocok untuk diterapkan para remaja. Sebab, masa remaja merupakan fase yang rentan akan perasaan-perasaan negatif. Kebanyakan dari mereka terkadang masih belum paham solusi mengatasi tiap persoalan dengan tepat. Lalu, bagaimana cara menerapkan stoisisme dalam kehidupan sehari-hari?

Baca juga

Derita ABK di Balik Nikmatnya Seafood yang Kita Santap

Pahami Self Love Agar Tak Hanyut pada Standar Orang Lain

Terlalu Banyak Mengikuti Kegiatan, Apakah itu Toxic Productivity?

Tentukan Pilihan

Perasaan sedih maupun bahagia bisa menjadi pilihan. Stoisisme mengajarkan prinsip bahwa hidup ada dalam kendali kita sendiri. Ketika sedang terluka, kita berhak menentukan apakah ingin terus menangisi atau berdamai dengan situasi. Untuk apa terpuruk pada keadaan? Lebih baik fokus menata masa depan.

Tidak Memperumit Sebuah Masalah

Konsep stoisisme mengajarkan kita untuk menyederhanakan sebuah masalah. Sebab, sebuah masalah akan menjadi sumber penderitaan jika terlalu dibesar-besarkan. Tidak selamanya kehidupan akan terasa bahagia, adakalanya kecewa tetap mendera. Nikmati saja proses yang berjalan. Terkadang kita bisa belajar sesuatu dari sebuah persoalan.

Lakukan Journaling

Journaling adalah kegiatan menuliskan isi pikiran maupun perasaan di sebuah kertas. Istilah gampangnya menulis diary. Mengapa dilakukan? Dalam konsep stoisisme, menulis sangatlah penting.
Journaling dapat membantu kita merefleksikan diri atas apa yang dialami, bahkan melihat sisi lain dari sebuah masalah. Menurut psikolog terkemuka di bidang expressive writing, journaling dapat menurunkan tingkat depresi serta meningkatkan kualitas sosial hubungan manusia. Selain itu juga berguna bagi kesehatan karena meningkatkan sel imun, menurunkan tekanan darah tinggi, bahkan meningkatkan kualitas tidur seseorang. Kreativitas menulis kita tentunya akan ikut terasah.

Penulis: Erika Layliyah

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: alternatif healinghealingStoisisme
Previous Post

Pentingnya Investasikan Waktu 10 Menit per Hari untuk Sendiri

Next Post

Healing; Menyembuhkan Luka atau Sekadar Mencari Kesenangan?

Redaksi SKM Amanat

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

Before You Eat
Sinema

Derita ABK di Balik Nikmatnya Seafood yang Kita Santap

by Rizkyana Maghfiroh
10 Agustus 2022
0

...

Read more
Pahami Self Love Agar Tak Hanyut pada Standar Orang Lain

Pahami Self Love Agar Tak Hanyut pada Standar Orang Lain

8 Agustus 2022
Toxic Productivity

Terlalu Banyak Mengikuti Kegiatan, Apakah itu Toxic Productivity?

29 Juli 2022
Korban kejahatan, membela pelaku

Stockholm Syndrome; Saat Korban Kejahatan Membela Pelaku

28 Juli 2022
Inner child

Inner Child: Luka Trauma Masa Kecil dan Cara Menanggapinya

22 Juli 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Ilustrasi gangguan kesehatan mental

4 Gejala Gangguan Kesehatan Mental, Apa Saja?

19 Juli 2022
Stoisisme, alternatif healing

Konsep Stoisisme Sebagai Alternatif Healing

12 Juli 2022
Sejumlah peserta yang jatuh pingsan mengikuti PBAK 2022 di tenda KSR PMI. Rabu (03/08/2022) (Amanat/Shinta)

Puluhan Mahasiswa Jatuh Pingsan dan Sakit Saat Ikuti Pembukaan PBAK 2022

3 Agustus 2022
Ma'ha UIN Walisongo, MABA UIN Walisongo

Desak Kebijakan Ma’had, UIN Walisongo Trending di Twitter

19 Juli 2022
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2022 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2022 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend