• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Jumat, 20 Juni 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Manusia dan Kehendaknya untuk Bebas

Kehendak adalah hak kodrati manusia yang tidak bisa dikekang oleh orang di luar dirinya

Nur Rozikin by Nur Rozikin
3 tahun ago
in Esai, Kesehatan
0

Baca juga

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

Gerakan New Left dan Perseteruannya dengan John Lennon

Manusia yang ingin bebas, Manusia dan Kehendaknya untuk Bebas
Ilustrasi Manusia dan Kehendaknya untuk Bebas: Pixabay

“Kalau ingin melakukan perubahan jangan tunduk terhadap kenyataan, asalkan kau yakin di jalan yang benar maka lanjutkan.” -Gus Dur.

Petikan kalimat dari gus dur tersebut seolah meruntuhkan dinding ketakutan yang telah terbangun sejak lama. Ada semacam ketakutan akan hukuman ketika menentang sebuah kenyataan. padahal, sebagaimana hukum alam, sebuah keputusan tak selamanya memiliki benar, terkadang keputusan adalah sebuah kesalahan.

Akan tetapi, didikan masa kecil membuat kita terlalu lemah untuk menolak dan memilih tunduk terhadap sebuah keputusan. Disadari atau tidak, tunduk pada kenyataan telah menciptakan sekat-sekat ketakutan dan keberanian untuk menolak sebuah keputusan. artinya, kita cenderung menghamba pada satu keputusan dan tidak berani menentang keputusan itu.

Inilah yang kemudian membuat kita menjadi manusia yang tak bisa bebas berkehendak. Kehendak adalah hak kodrati manusia yang tidak bisa dikekang oleh orang di luar dirinya. Jika tan malaka memiliki semboyan idealisme adalah sebuah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh mahasiswa, maka kehendak adalah bentuk kebebasan tertinggi yang dimiliki manusia.

Saking sakralnya konsep kebebasan berkehendak ini, turut menyita perhatian nietzsche, seorang filsuf eksistensialisme kelahiran Jerman. Nietzsche dalam salah satu karya fenomenal tentang will to power menyebut jika kehendak untuk berkuasa (free will) membuat manusia mampu menciptakan dunia tanpa aturan-aturan yang kaku. Kebebasan berkehendak dalam hal ini menekankan pada kebebasan sebagai pengungkapan kehendak manusia.

Hari ini, kita justru terjebak pada realitas yang menuntut kita untuk tunduk pada kenyataan. Kita bahkan melupakan makna kebebasan sebagaimana yang disampaikan oleh nietzsche. Kebebasan bagi kita justru seringkali bersifat memaksakan kehendak yang membuat kita lupa akan jati diri.

Hidup adalah pemberontakan

Tokoh revolusioner dunia, Fidel Castro pernah mengatakan bahwa revolusi adalah pertaruhan antara masa lalu dan masa depan. hidup yang tak dipertaruhkan tidak akan dimenangkan. Begitu kiranya makna kehidupan yang harus dipertimbangkan.

Revolusi adalah sebuah perubahan. Revolusi juga bisa bermakna sebagai pemberontakan. Orang-orang terpinggirkan selalu menggelorakan semangat revolusi, lebih-lebih pemberontakan. Akan tetapi, pemberontakan lantas tidak kita maknai sebagai sebuah citra negatif, melainkan upaya perlawanan terhadap
ketundukan pada kenyataan.

Barangkali kita melihat orang-orang yang melakukan pemberontakan dalam hidup adalah mereka yang berhasil. Berhasil melewati kerasnya
dinamika kehidupan atau bahkan ancaman kematian. Semangat pemberontakan adalah semangat yang harus kita gelorakan menciptakan dunia dimana akan ada lagi penderitaan, kesengsaraan dan perbudakan.

Penulis: Nur Rozikin

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: Manusia dan KehendaknyaManusia untuk Bebasmanusia yang ingin bebas
Previous Post

Pura-Pura

Next Post

6 Manfaat Minum Air Hangat Sebelum Tidur

Nur Rozikin

Nur Rozikin

Nur Rozikin - Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Related Posts

Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry
Esai

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

by Moehammad Alfarizy
18 Juni 2025
0

...

Read more
Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

8 Juni 2025
new left, gerakan new left, sejarah new left, gerakan penolakan perang vietnam, chicago 7, john lennon

Gerakan New Left dan Perseteruannya dengan John Lennon

13 Februari 2025
Ekonomi Hijau, Pengembangan Ekonomi Hijau, Manfaat ekonomi hijau, Ekonomi Hijau Indonesia, Green Economy

Raih Keseimbangan dengan Ekonomi Hijau

27 Januari 2025
Ilustrasi seseorang menemukan makna kehidupan (istockphoto.com)

Alegori Kehidupan yang Absurd

8 Januari 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Makhyatul Fikriya, Seminar Internasional, HMJ PGMI, PGMI UIN Walisongo, UIN Walisongo

Makhyatul Fikriya Tekankan Kesadaran Diri dalam Gapai Kesuksesan

8 Juni 2025
formakip, formakip uin walisongo, kip-k uin walisongo, seminar nasional career boost, uin walisongo

Siapkan Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja, FORMAKIP UIN Walisongo Gelar Seminar Career Boost

21 Mei 2025
Secangkir Kopi, Kedai Kopi Literasi, Kedai Kopi Mahasiswa, Philocoffe Street, UIN Walisongo

Segenggam Rezeki dalam Secangkir Kopi

22 Mei 2025
nur eliana rosyadah, seminar nasional career boost, seminar formakip, formakip uin walisongo, uin walisongo

Nur Eliana Rosyadah Uraikan Tips Sukses Berkarir di Dunia Kerja

21 Mei 2025
Load More

Trending News

  • UIN Walisongo, Beasiswa UIN Walisongo, Bantuan Pendidikan, Beasiswa S1, Syarat Beasiswa

    UIN Walisongo Sediakan 9 Beasiswa dan Bantuan Pendidikan bagi Mahasiswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terinspirasi Pemikiran Socrates, Antarkan Iffah Raih Predikat Wisudawan Terbaik FUHUM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua FORMAKIP UIN Walisongo Pastikan Tidak Ada Pemotongan Biaya Living Cost

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend