Tidur menjadi hal wajib bagi semua orang. Karena ketika seseorang sudah kurang tidur, akan timbul berbagai masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati.
Namun, apakah kalian pernah berpikir untuk bertanya pada diri sendiri sebelum tidur? Tentu terasa aneh bukan. Alih-alih hendak menghilangkan penat dan pikiran stres menjelang tidur, kita malah diminta untuk memikirkan kembali sesuatu yang telah kita jalani.
Menurut Fahruddin Faiz, seorang dosen filsafat UIN Sunan Kalijaga menekankan bahwa salah satu kebijaksanaan yang paling mudah adalah menanyai diri sendiri sebelum terlelap dalam balutan mimpi. Hal in karena kita sering kali lupa untuk mengapresiasi dan introspeksi diri setelah satu hari berproses menjalani kehidupan.
Dalam menanyai diri sendiri sebelum tidur ternyata memiliki peranan penting dalam kehidupan. Kita akan terarahkan pada hal-hal yang senantiasa menuju ke arah yang lebih baik dan terus menuju hal yang lebih sempurna.
Lalu, apa saja yang harus kita tanyakan pada diri sebelum tidur?
1. Kelemahan apa yang aku taklukkan hari ini?
Banyaknya kelemahan-kelemahan dalam hidup, yang sering kali tidak disadari ternyata kita telah menaklukkannya. Padahal, penting bagi kita mengetahui apa saja yang telah kita taklukkan dalam hidup, terlebih pada kelemahan yang ada pada diri kita.
Ketika kita sudah mengetahui kekurangan apa yang ada pada diri kita, tentu tidak hanya sebatas bayangan semata. Sikap untuk menaklukkan itu pasti akan terbangun dari dalam diri.
Dengan hanya memiliki sikap tersebut, kita sudah mampu mencoba untuk membangun sikap positif yang ada dalam diri kita. Seperti yang dijelaskan dalam buku “Pengembangan Kemampuan Personal” karya Temaluru dan Dominikus (2019).
Dalam buku tersebut di terangkan bahwasanya percaya diri, membangun sikap positif pada diri sendiri, mampu menerima orang lain, dan dapat meningkatkan rasa senang yang ada pada diri sendiri, merupakan manfaat yang akan didapatkan ketika kita mampu me-review kelemahan apa yang kita punya bahkan bisa menaklukkannya.
Baik sudah atau belum sempat menaklukkan kelemahan, kita tetap perlu mengapresiasi diri dengan memberikan afirmasi dalam pikiran supaya di hari selanjutnya kita tidak gagal dalam menaklukkan kelemahan tersebut.
2. Kebajikan apa yang telah aku capai kali ini?
Selain memiliki kekurangan, kita juga dianugerahi oleh Tuhan berupa kebajikan. Banyak kelebihan yang dilekatkan erat dalam tubuh kita, hingga senantiasa melakukan kebajikan, baik antar sesama bahkan kepada diri sendiri.
Sering kali kita lupa untuk mengapresiasi pencapaian apa yang telah dilakukan, sekalipun itu kebajikan kecil yang terlihat sepele. Hal itulah yang sering kali membuat diri kita hanya berambisi pada hal-hal besar saja.
Jika kita renungkan, ternyata pencapaian-pencapaian kecil lah yang memiliki dampak besar untuk diri kita dibandingkan pencapaian yang besar itu sendiri. Karena, sebuah pencapaian besar tidak akan mungkin bisa terjadi tanpa adanya pencapaian kecil.
Meskipun hanya sebatas memberikan senyuman kepada seseorang, berusaha tidak malas melakukan sesuatu, bahkan mencoba membangkitkan kepedulian terhadap orang lain tentu hal itu patut kita apresiasi.
Nur Rzkn