
Amanat.id- Tim Planetarium dan Observatorium Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang kembali menggelar Rukyatul Hilal untuk penentuan awal Ramadan 1446 H, Jumat (28/2/2025).
Rektor UIN Walisongo, Nizar Ali mengatakan dalam kegiatan Rukyatul Hilal perlu pembagian tim agar pengamatannya lebih akurat.
“Tim khusus itu terbagi menjadi dua tim, yaitu tim observasi yang berfokus untuk mengamati dan tim astrofotografi yang bertugas untuk mengolah citra hilalnya,” ucapnya saat diwawancarai Jumat, (28/2).
Ia juga menekankan pentingnya faktor cuaca dalam pengamatan hilal.
“Keberhasilan pengamatan hilal ini sangat ditentukan oleh cuaca, jika cuacanya tidak mendukung akan sulit untuk melihat hasilnya,” katanya.
Ketua Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo, Syifaul Anam menjelaskan bahwa kegiatan Rukyatul Hilal tahun 2025 tetap mengikuti standar operasional yang telah ditetapkan.
“Secara umum untuk kegiatannya sama seperti tahun lalu, tetapi untuk tantangannya berbeda,” ucapnya.
Syifaul mengatakan tantangan tersebut karena posisi hilal yang seringkali berubah.
“Karena hilal itu selalu berubah-ubah, sehingga faktor astronomis sangat berpengaruh,” ujarnya.
Ia menjelaskan pihak Planetarium UIN Walisongo telah mempersiapkan secara matang untuk pengamatan Rukyatul Hilal 2025.
“Kami mempersiapkan alat-alat seperti teropong itu jauh-jauh hari, dan untuk sehari sebelumnya kami juga mempersiapkan alignment untuk memastikan tingkat akurasi pengamatan,” jelasnya.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika, Arifah mengatakan bahwa kegiatan Rukyatul Hilal tahun 2025 lebih ramai daripada tahun 2024.
“Dulu itu ada acara talkshow terlebih dahulu mengenai cara melihat hilal karena itu juga mungkin sekarang pengunjungnya semakin banyak,” ujarnya.
Mahasiswa Prodi Ilmu Falak, Anin mengatakan bahwa dirinya sangat beruntung dapat mengikuti kegiatan Rukyatul Hilal.
“Saya jadi banyak tahu mengenai betapa tipisnya hilal itu dan bagaimana cara untuk melihatnya dengan benar,” tutupnya.
Reporter: Desi
Editor: Moehammad Alfarizy