Amanat.id- Planetarium dan Observatorium Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo melakukan Rukyatul Hilal penentuan awal Zulhijah tahun 2024 M/ 1445 H di Planetarium Kampus 3, Jumat (7/6/2024).
Kepala Planetarium dan Observatorium, Ahmad Syifaul Anam menyampaikan bahwa hilal tidak terlihat hingga sore.
“Kita melakukan rukyatul hilal tadi dan secara faktual hingga sore hari tidak terlihat adanya hilal di sini,” ujarnya.
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa posisi hilal secara astronomi sudah memenuhi kriteria Imkanur Rukyat.
“Hilal sudah cukup tinggi dan memenuhi kriteria Imkanur Rukyat, di mana hilal dimungkinkan sudah terlihat,” lanjutnya.
Bahwa hilal dan elongasinya sudah cukup tinggi.
“Tinggi hilal sudah memenuhi kriteria, sekarang tingginya sudah 8 derajat dan elongasinya 4 dejarat. Sehingga di titik-titik lain itu sudah terlihat,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa hilal tidak terlihat karena terkendala oleh cuaca.
“Di sini mendung dan sedikit gerimis itu sangat mempengaruhi karena hilal itu objek yang redup ditambah adanya cahaya lampu, ini membuat kita terlalu sulit melihat keberadaan hilal,” katanya.
Syifaul juga mengatakan pada pengamatan kali ini menggunakan metode kontemporer.
“Dibandingkan urfi, dalam meneliti aspek-aspek hisab kami menggunakan metode kontemporer karena seiring berkembangnya zaman teknologi pun semakin maju dan hasilnya pun semakin akurat,” ujarnya.
Asisten Planetarium, Fika menyampaikan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) sudah menyebarkan 114 titik pengamatan di seluruh Indonesia.
“Dari Kemenag sendiri sudah menyebarkan tim ke 114 titik. Jadi, tidak menutup kemungkinan bahwa di tempat-tempat lain hilal itu terlihat,” ucapnya.
Mahasiswa Ilmu Tafsir dan Al-quran (IAT), Amita Faradia cukup senang karena bisa melihat proses rukyatul hilal secara langsung.
“Adanya acara ini membuat saya bisa melihat langsung bagaimana proses penetapan hilal. Sehingga bagi saya masyarakat umum dibuat kagum,” katanya.
Mahasiswa Ilmu Falak, Wika Winanti mengatakan bahwa acara ini menambah wawasan tentang rukyatul hilal.
“Acara ini sangat membantu untuk menambah wawasan tentang rukyatul hilal. Sehingga kita bisa mengetahui ternyata penetapan hilal memiliki rangkaian yang cukup panjang,” ucapnya.
Reporter: Febriyanti
Editor: Gojali