Amanat.id- Sebagai kontribusi nyata pemuda Islam, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah (KKN RDR) angkatan 75 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo semarang kelompok 56 mengadakan Talkshow dengan tema “Moderasi Beragama Fi Ushuriz Zaman”, Jumat (13/11/2020).
Acara yang berlangsung melalui live Instagram @kkn75,56 turut menghadirkan Mahasiswa Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Al-Azhar Mesir, Fahmi Latifudin sebagai pembicara.
Dalam penyampaiannya, Fahmi menjelaskan gejala radikalisme saat ini mudah ditemui dalam generasi milenial. Hal ini disebabkan adanya pemahaman yang gagal terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama. Menurutnya, generasi milenial harus mampu mengartikan sikap tawasuth secara benar.
“Sikap tawasuth (moderasi) harus dipahami sebagai sikap tengah-tengah, dalam artian tidak terlalu keras (fundamentalis) atau tidak terlalu bebas (liberalisme),” katanya.
Sikap moderasi ini, lanjut Fahmi juga harus dilengkapi dengan sikap tawazun (keseimbangan), dan tasamuh (toleransi).
“Tawazun sebagaimana yang dicontohkan oleh baginda Rasul yaitu selalu berusaha bersikap adil dalam mengambil putusan. Beliau juga memiliki sikap tasamuh yang tinggi dalam menghargai pendapat orang lain” tutur Fahmi.
Era globalisasi juga menjadi tantangan besar bagi generasi milenial. Apalagi kemudahan dan kecepatan informasi membuat generasi muda bisa mengakses informasi dari mana pun, termasuk mengenai ideologi beragama.
“Misalnya saja, dalam mencari sumber kajian agama dalam media sosial harus mengetahui dengan jelas identitas dan sanad ilmu yang disampaikan. Hal ini untuk mencegah masuknya ideologi yang mengandung radikalisme pada generasi milenial,” terang Fahmi.
Di akhir acara, Fahmi berpesan kepada generasi milenial untuk saling menasihati agar terhindar dari sifat-sifat radikal yang dapat memperpecah kesatuan dan persatuan negara.
Reporter: Rudy Darmawan