Amanat.id- Forum Mahasiswa KIP-K (Formakip) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo adakan kegiatan Sosialisasi Beasiswa KIP Kuliah dan Teknis Pendaftaran untuk mahasiswa baru 2024 di Auditorium II Kampus 3, Jumat (6/9/2024).
Kegiatan tersebut menghadirkan Staf Ahli Akademik dan Kemahasiswaan UIN Walisongo, Mohammad Agus Prayitno.
Ia mengatakan bahwa Mahasiswa Baru (Maba) harus memperhatikan syarat-syarat pendaftaran beasiswa KIP-K.
“Sebelum melakukan pendaftaran, perlu diperhatikan syarat utamanya itu memiliki KIP, KKS, KJP, atau jika tidak punya bisa menggunakan surat pernyataan penghasilan orang tua harus 4 juta ke bawah,” katanya.
Agus mengingatkan kepada para Maba untuk membuat pakta integritas dan tidak melakukan kesalahan dalam administrasi.
“pakta integritas harus ditanda tangani Dekan atau Wakil Dekan I, jangan sampai kesalahan administrasi dapat menghambat kelolosan,” ucapnya.
Lanjutnya, hal sederhana seperti pemberian materai hingga kesesuaian dengan template harus diperhatikan karena rawan menghambat kelolosan.
“Yang harus diberi kop, materai, dan tanda tangan Kepala Desa sesuai harus template yang ada di sistem, agar saat dicek tidak ada yang kurang dan tidak menghambat kelolosan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan untuk meng-update data di walisiadik sebagai salah satu syarat administrasi.
“Seperti foto rumah tampak depan, tampak samping, foto kamar mandi di update di sistem walisiadik agar lebih jelas,” tuturnya.
Agus menjelaskan juga aturan upload bukti pembayaran listrik dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir sesuai dengan jenis listrik yang digunakan.
“Listrik ada dua jenis, yaitu pra bayar dan pasca bayar. Jika pasca bayar bukti pembayaran dapat di-scan tapi untuk pra bayar dapat membuat surat pernyataan dan harus ditandatangani,” jelasnya.
Dirinya mengatakan bahwa pendaftar yang dinyatakan lolos pada tahap administrasi dapat meluangkan waktunya untuk mengikuti tes wawancara pada 19 September mendatang.
“Jika dinyatakan lolos tanggal 19 September ada wawancara, kalau ada jadwal kuliah di tanggal tersebut dapat meluangkan waktunya,” tuturnya.
Karena keterbatasan waktu, sambungnya, tahap visitasi tidak dapat dilakukan pada seluruh pendaftar.
“Ditahap visitasi kemungkinan tidak dilakukan untuk semuanya sebanyak 600 pendaftar karena keterbatasan waktu,” tutupnya.
Reporter: Nailatul Fitroh
Editor: Gojali