
Hembusan angin dari pantai selatan,
Hamparan pasir putih menggiring langkah kaki.
Pesonanya masih sama seperti dahulu,
Tak ada yang berubah dan selalu ada cerita baru.
Di utara, langkah kaki menyusuri jalan setapak,
Nada alam menghapus gelisah yang menjejak.
Rumah tua itu, saksi bisu masa silam,
Kini menjadi akhir dari kisah yang dalam.
Di sana, sang penjaga cerita lama terpejam,
Dalam damai, di pelukan Jogja yang diam.
Hujan turun perlahan, seolah turut berduka,
Menutupi tangis yang menggema tanpa suara.
Jumat menjadi akhir dari derita sang penjaga cerita lama.
Selamat jalan, jiwa yang pernah menuntun cahaya.
Semarang, 20 April 2025
Meyra Karunia Putri (Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki)