
Amanat.id- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan Seminar Internasional di Auditorium I Kampus I, Kamis (5/6/2025).
Bertemakan “Empowering Future Education: Changing The World With Innovation And Creativity,” seminar tersebut menghadirkan Haekal Adha Al-Giffari sebagai narasumber.
Haekal menyampaikan masyarakat global terbagi menjadi tiga pandangan utama terhadap Artificial Intelligence (AI).
“Pandangan terhadap AI terbagi menjadi tiga, yaitu kelompok yang menolak keras penggunaan AI, kelompok yang sepenuhnya bergantung pada AI, dan kelompok moderat yang menggunakan AI secara bijak,” ujarnya.
Haekal mengatakan AI telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama dalam penggunaan media sosial.
“Aplikasi yang kita gunakan sehari-hari seperti media sosial adalah bentuk implementasi AI yang telah disetting,” jelasnya.
AI terbagi menjadi beberapa kategori, sambungnya, yaitu AI secara umum, Generative AI, dan Large Language Models (LLM).
“AI terbagi menjadi beberapa kategori yaitu AI umum, Generative AI, dan LLM,” katanya.
Ia menjelaskan pengertian dari AI umum yaitu dapat meniru manusia, Generative AI dapat menciptakan konten, dan LLM dapat memahami bahasa manusia.
“AI umum yaitu teknologi cerdas yang dapat meniru perilaku manusia, Generative AI yang dapat menciptakan konten seperti teks, gambar, atau, musik, sedangkan LLM adalah model bahasa berskala besar yang dapat memahami dan menghasilkan bahasa manusia secara alami,” sambungnya.
Ia menambahkan ChatGPT dan jenis teknologi lainnya termasuk ke dalam kategori Generative AI dan LLM.
“ChatGPT dan teknologi sejenisnya adalah termasuk dalam kategori Generative AI dan LLM, karena mampu memahami serta menghasilkan konten baru seperti teks,” ungkapnya.
Haekal mengimbau untuk tidak bergantung pada AI seperti ChatGPT.
“Jangan bergantung pada AI, gunakanlah hanya sebagai referensi lalu diolah kembali dan tidak menyalinnya mentah-mentah,” tegasnya.
Haekal juga menekankan bahwa AI hanyalah alat bantu.
“AI pada dasarnya hanyalah alat bantu,” ujarnya.
Menurutnya AI memiliki dampak positif dan negatif tergantung individu yang menggunakannya.
“Yang menentukan apakah itu positif atau negatif adalah bagaimana manusia itu memanfaatkannya,” tutupnya.
Reporter: Alia Septi Refalina
Editor: Azkiya S.A.