Amanat.id- Fakultas Sains dan Teknologi (FST) adakan Launching Akbar 12 Buku Karya Mahasiswa di Aula gedung Q UIN Walisongo, acara yang dikemas dengan dialog publik bertema “Muda, Beda dan Berkarya” tersebut dihadiri mahasiswa UIN Walisongo dan komunitas pegiat literasi di Jawa Tengah, Jumat (04/01/2019).
Berdasarkan rilis yang diterima Amanat.id, 12 buku karya mahasiswa Pendidikan Matematika yang diluncurkan dalam acara tersebut diantaranya Nandur Qur’an, Magic of Science, Saintis Muslim Zaman Now, Saintissweet, Membincang Omong Kosong, Pesona Islam dalam Sains. Selain itu buku bergenre non fiksi seperti Nikah atau Wisuda, Titik, Love, Loyalty and Lecture, Dunia Wanita, dan Assalamualaikum Perempuanku.
Dosen pengampu Mata Kuliah Dasar-Dasar Jurnalistik, Andi Hakim mengatakan, karya-karya tersebut melebihi ekspetasinya sebagai pembimbing.
“Karya ini menjadi bagian dari tugas akhir Mata Kuliah Dasar-Dasar Jurnalistik. Selain itu, karya ini melebihi ekspektasi saya,” kata Andi yang juga founder Pesantren Literasi GISAF.
Andi menambahkan, dalam proses pembuatannya yang hanya berkisar tiga bulan tersebut, mahasiswa mampu menyelesaikan dengan baik.
“Yang membanggakan adalah selain menulis karyanya, mahasiswa juga mendesign dan melayout sendiri. Sebelum kemudian di apply ke penerbit,” tambahnya.
Sementara itu Dekan FST Ruswan mengatakan, kegiatan ini merupakan pertama kalinya di UIN Walisongo.
“Di sini mahasiswa sebagai penggagas dan penulisnya. Sebuah pencapaian yang luar biasa karena mahasiswa mampu menulis belasan buku yang sangat menarik untuk dibaca,” tutur Ruswan.
Menurutnya, menulis buku adalah menggagas karya monumental yang tidak semua orang bisa melakukan. Namun mahasiswa Saintek mampu melakukanya dengan prosedur dan etika ilmiah yang baik.
Hal senada pun disampaikan Wakil Dekan II Fakultas Saintek, Ismail sudah sepatutnya mahasiswa mampu menjadi produsen pengetahuan, melalui karya-karya ilmiahnya.
“Kebanggan mahasiswa di akhir studi bukan hanya berhasil membuat skripsi. Melainkan produk-produk ilmiah lainya, seprti KTI, Jurnal Internasional dan Buku,” kata Ismail.
Menurut salah satu mahasiswa, Syaiful menuturkan dirinya merasa bangga lantaran mampu membuat buku bersama teman-temanya.
“Karya ini adalah buah jihad literasi perdana kami, yang akan kami teruskan untuk melahirkan karya-karya berikutnya. Kontribusi ini kami baktikan bagi kemajuan dunia literasi di Indonesia,” ujar Syaiful.
Reporter: Fika Eliza
Editor: Rima Dian P