Amanat.id– Menjelang wisuda dimulai, para pedagang berbondong-bondong masuk ke kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo. Penjual bucket, makanan ringan, serta minuman mendominasi di sepanjang trotoar depan Auditorium II.
Salah satu pedagang asal Klaten, Puji mendapatkan informasi jika hari ini, Kamis (09/02/2023) akan diadakan wisuda dari grup paguyuban pedagang.
“Saya tahu ada wisuda dari grup paguyuban. Jadi saya langsung pergi ke sini untuk berjualan,” jelas wanita paruh baya tersebut.
Hal ini juga sejalan dengan Bajuri (35), dirinya juga mendapatkan informasi yang sama dari grup paguyuban pedagang.
“Kemarin saya dapat informasi dari grup paguyuban jika hari ini ada wisuda di UIN Walisongo. Jadi hari ini saya memutuskan untuk langsung berjualan,” ujar Bajuri.
Pimpinan Keamanan, Sutarman mengatakan tidak adanya izin dari pihak universitas, membuat para pedagang harus menggunakan trotoar sebagai tempat berjualan.
“Karena tidak adanya izin dari universitas untuk berdagang, jadi mereka berjualan di sembarang tempat dan berakhir dengan berjualan di trotoar,” ucap Sutarman.
Sutarman mengaku sudah melakukan yang terbaik untuk mengatasi adanya penjual yang berdagang di sepanjang trotoar. Adanya jalan tikus menuju kampus membuat pedagang menggunakan kesempatan tersebut untuk bisa masuk.
“Saat pihak keamanan sedang sibuk menata kendaraan parkir, pedagang langsung masuk begitu saja. Kemudian ada juga yang masuk melalui belakang kampus dua, bisa dikatakan itu jalur tikus,” ujarnya.
Selain karena terlanjur masuk, pihak keamanan juga merasa kasihan jika harus melarang pedagang yang sudah menggelar jualannya.
“Saya merasa kasihan jika melarang berjualan, karena sebagian pedagang mencari nafkah untuk keluarga. Untuk solusi dari masalah tersebut sudah saya peringatkan, jadi mereka paling tidak akan memberikan jalan dan mengikuti peraturan yang telah dibuat,” ujar Sutarman.
Sutarman berharap, nantinya para pedagang bisa diberikan tempat tersendiri untuk berjualan.
“Untuk pedagang asongan mungkin bisa dikoordinir dan diberikan tempat tersendiri,” pungkas Sutarman.
Reporter: Saskia Rida N
Editor: Fatma Deka