Amanat.id- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beri sambutan pada acara Welcoming Dinner hosted by Governor of Central Java yang menjadi serangkaian acara Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) ke II di Gedung Gradika Kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Selasa (22/11/2022).
Selain Ganjar Pranowo, acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia, Dwi Rubiyanti Kholifah, Rektor UIN Walisongo Semarang, Imam Taufiq, serta para ulama yang berasal dari 31 Negara.
Dalam sambutannya, Ganjar menyebutkan jika Kongres Ulama ini menjadi sebuah pergerakan yang melintasi zaman.
“Saya menyebut Kongres Ulama Perempuan ini sebagai sebuah pergerakan yang melintasi zaman, karena isu dan progres di sini selalu kontekstual pada seluruh perkembangan,” tuturnya.
Ganjar menjelaskan tentang kontribusi seorang perempuan yang mungkin dianggap kecil bagi sebagian orang.
“Keberadaan bendera pada saat kemerdekaan Indonesia disiapkan oleh seorang perempuan, namanya Fatmawati. Ia yang menjahit sendiri bendera tersebut. Mungkin ada yang mengatakan peran Ibu Fatmawati itu kecil, tapi dari langkah kecil itu dapat menimbulkan efek yang begitu besar,” ujar Ganjar.
Ia menambahkan bahwa perbedaannya dengan kaum lelaki, pada progres ini selain mengatasi segala persoalan kehidupan melalui perspektif keilmuan juga dilengkapi dengan perspektif perasaan.
Dalam susunan kepengurusan Ganjar sendiri ada delapan perempuan yang masuk di sana. Alasan Ganjar memilih perempuan adalah karena perempuan relatif lebih dipercaya, integritasnya lebih tinggi, dan juga anti korupsi.
Saat ditemui tim Amanat.id, Ganjar sempat mengungkapkan rasa senangnya telah mengikuti acara KUPI ke-2 ini.
“Tentu saja saya merasa senang karena melibatkan ulama-ulama perempuan, bisa berbincang-bincang dengan orang-orang dari Negara Syiria, Amerika, dan lain-lain terkait isu-isu tentang perempuan,” ucapnya.
Terakhir, Ganjar menyampaikan harapannya agar ke depannya KUPI bisa membawa isu-isu yang lebih baik lagi, menjadi beragama yang sangat toleran, serta mengedukasi perempuan agar mendapatkan peran yang bagus.
Reporter : Fitri Arifah