Amanat.id- Aliansi Masyarakat Sipil Jawa Tengah (Jateng) menggelar Aksi Mei Menyala dengan tema “Sejahterakan Buruh, Cerdaskan Bangsa, Sehatkan Indonesia” di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jateng, Selasa (08/05/2023).
Massa aksi kali ini terlihat lebih sedikit dibanding aksi-aksi sebelumnya di tahun 2023. Menanggapi hal tersebut, Koordinator Lapangan (Korlap) UIN Walisongo, Fuad Dhiyaulhaq menjelaskan alasan terkait sedikitnya massa aksi yang hadir.
“Terlihat dari konsolidasi terakhir yang diikuti oleh sedikit lembaga, akhirnya berdampak pada massa demo kali ini,” tuturnya saat diwawancarai oleh tim Amanat.id.
Jika merujuk pada UIN Walisongo sendiri, lanjut Fuad, hanya terdapat 11 mahasiswa yang mengikuti aksi.
“Ada 11 mahasiswa UIN Walisongo. Angka yang sedikit itu disebabkan karena sosialisasi belum merata dan ada fakultas yang masih mengadakan Ujian Tengah Semester (UTS),” tambahnya.
Koordinator Aksi, Mohammad Fikrie Corien Nur Fadhilah tetap memberi tanggapan positif, meskipun massa aksi lebih sedikit.
“Tentunya tidak ada tanggapan negatif. Semua yang hadir kali ini adalah orang-orang yang memiliki hati nurani,” ucapnya.
Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Jawa Tengah, Mulyono berharap bahwa tuntutan para massa aksi bisa didengar oleh pemerintah.
“Harapannya, Undang-undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker) bisa dicabut dan membuka demokrasi seluas-luasnya di lingkungan kampus,” tuturnya.
Reporter: Tegar Ezha Pratama
Editor: Revina