Amanat.id- Aliansi Mahasiswa Semarang bersama buruh dan beberapa organisasi masyarakat melakukan Aksi Tolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja (Ciptaker) di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Selasa (14/03/2023).
Sebagai mahasiswa yang ikut berorasi, Dellavera mengatakan aksi kali ini merupakan konsolidasi mahasiswa dari berbagai kampus lain di Semarang.
“Untuk aksi hari ini kita ada aliansi dari beberapa universitas, seperti UIN Walisongo, UNNES, UPGRIS, dan UNIMUS,” jelas mahasiswa Manajemen Dakwah tersebut saat diwawancarai oleh tim Amanat.id.
Dellavera dalam orasinya sendiri mengatakan Perppu Ciptaker ini sudah sangat merugikan banyak pihak terutama untuk rakyat.
“Kita liat bukan hanya mahasiswa yang dirugikan, bahkan rakyat itu yang lebih merasa tertekan. Intinya kita tidak terima dan menolak keras Perppu Ciptaker ini disahkan,” ucap Dellavera.
Menurut Dellavera, aliansi mahasiswa tidak berniat untuk membuat kericuhan karena mereka ingin menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.
“Kita ingin DPRD Semarang mendengar bahwasanya kita tidak terima Perppu Ciptaker ini disahkan, tapi dari pihak pemerintahan tidak mau memberi ruang untuk ada mediasi dengan kita,” tambah Dellavera.
Dellavera berharap, pihak pemerintah tidak hanya mendengar keluh kesah saja, tapi menindaklanjuti apa yang diharapkan oleh rakyat.
“Karena kita di sini tidak ada apa-apa. Kita hanya mewakilkan suara rakyat. Kita tidak hanya mewakili satu atau dua rakyat saja, memang mereka tertindas dengan Perppu Ciptaker ini,” tutup Dellavera.
Reporter: Rizki Gojali
Editor: Revina