
Jerawat adalah kondisi di mana pori-pori kulit tersumbat, sehingga menyebabkan peradangan pada kulit, ditandai dengan munculnya benjolan kecil berisi nanah.
Biasanya, jerawat tumbuh di bagian tubuh manusia yang mengandung banyak kelenjar minyak, seperti wajah, leher, dan punggung.
Dilansir dari laman Halodoc, ada beberapa faktor munculnya jerawat, yaitu masa pubertas, perubahan hormon, konsumsi obat yang mengandung litium, kortikosteroid atau obat anti kejang, kebiasaan merokok, faktor keturunan serta stres berlebih.
Umumnya, jerawat dengan ukuran kecil dapat sembuh dalam waktu 1-2 minggu saja. Namun di beberapa kasus, penyembuhan jerawat bisa memakan waktu hingga 6 minggu lamanya, seperti penyembuhan jerawat kistik atau jerawat batu.
Perubahan kadar hormon menjadi faktor terbesar dalam kemunculan jerawat, tetapi ada sebagian makanan yang dapat menjadi pemicu jerawat tubuh.
Berikut beberapa makanan yang sebaiknya dihindari untuk meminimalisir jerawat yang timbul dan mengganggu.
1. Cokelat
Sebuah penelitian dari Jurnal Cytokine menyebutkan bahwa cokelat dapat memperburuk kondisi kulit berjerawat dan dapat menyebabkan tumbuhnya jerawat lain.
Hal tersebut dikarenakan cokelat dapat meningkatkan pelepasan protein interleukin-1B dan IL-10 yang membuat P.acnes, bakteri penyebab jerawat menginfeksi kulit.
2. Fast food
Umumnya fast food atau makanan cepat saji mengandung gula, garam, dan olahan susu yang cukup tinggi. Penelitian dari Journal of the European Academy of Dermatology melaporkan bahwa peserta yang rutin mengonsumsi makanan cepat saji terutama sosis dan burger, berisiko 24% lebih tinggi terkena jerawat.
Selain itu, kebanyakan makanan cepat saji juga mengandung minyak tinggi, sehingga kandungan lemak dalam sebum akan meningkat jika makanan tersebut dikonsumsi berlebih.
3. Produk olahan susu
Beberapa produk olahan susu seperti keju dan es krim dapat memicu tumbuhnya jerawat jika dikonsumsi berlebihan. Hal tersebut dikarenakan produk olahan susu dapat memicu peningkatan hormon insulin dan IGF-1. Jika kadarnya tinggi dalam darah, maka akan memicu reaksi peningkatan produksi sebum.
4. Whey protein
Dilansir dari laman Alodokter, Whey protein adalah protein yang terdapat di dalam whey, yaitu sisa susu yang dihasilkan dalam produksi keju dan biasanya dikonsumsi oleh binaragawan untuk membentuk massa otot.
Whey protein mengandung asam amino dan glutamin tinggi yang dapat merangsang tubuh untuk melepaskan hormon IGF-1. Hormon tersebut akan memicu produksi sebum berlebih jika dikonsumsi terlalu banyak. Selain itu, konsumsi whey protein yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti mual, perut kembung, dan kram perut.
5. Makanan dengan kandungan omega-6 tinggi
Salah satu contoh makanan yang mengandung omega-6 tinggi adalah kacang-kacangan, utamanya kacang almond, kacang pinus serta kacang brazil. Omega-6 memiliki kandungan asam lemak yang sangat bermanfaat untuk mengontrol kadar kolesterol dan gula darah dalam tubuh jika konsumsinya diimbangi dengan konsumsi omega-3.
Namun, jika konsumsi keduanya tidak diimbangi, maka asupan omega-6 berlebih akan memicu terjadinya peradangan pada kulit sehingga jerawat bisa dengan mudah tumbuh.
Selain makanan, tentunya ada banyak faktor yang ikut memengaruhi timbulnya jerawat, seperti faktor keturunan, kebersihan, serta kesalahan dalam merawat kulit. Namun dengan jeli dalam memilih makanan, kita bisa meminimalisir timbulnya jerawat di tubuh maupun wajah.
Alvi Ainal Mardiyah