Amanat.id- Tahun lalu, UIN Walisongo menargetkan pembukaan Fakultas Kedokteran (FK) pada tahun ajaran 2024/2025. Namun hingga PBAK 2024 terlaksana, FK belum kunjung membuka penerimaan mahasiswa baru.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor (WR) Bagian Kemahasiswaan dan Kerjasama, Ahmad Hasan Asy’ari Ulamai mengungkapkan bahwa pengumuman pembukaan FK merupakan bentuk pressure informasi.
“Koar-koar informasi akan dibukanya tahun ini itu bentuk dari pressure informasi, untuk meyakinkan publik kalau UIN itu siap,” ucapnya saat diwawancarai tim Amanat.id di kantornya, Senin (26/8/24).
Ia mengatakan bahwa pembukaan Program Studi (Prodi) pada Fakultas Kedokteran baru bisa dilakukan apabila sudah ada izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Pembukaan prodi bisa dilakukan apabila sudah ada izin. Jadi masih menunggu izin Kemendikbud,” ujarnya.
Saat ini, sambung Hasan, pembukaan FK sedang menunggu kunjungan dari Kemendikbud untuk pemeriksaan Oktober mendatang.
“Ini sudah komplet dan sudah diajukan, Insyaallah Oktober akan dikunjungi dan diperiksa,” ungkapnya.
Jika izin telah didapatkan, lanjutnya, maka FK UIN Walisongo dapat dibuka tahun depan.
“Apabila izin sudah keluar, baru kita promosi dan cari mahasiswa, sangat besar kemungkinannya dibuka tahun depan,” tuturnya.
Hasan lantas menanggapi belum digunakannya ruang perkuliahan FK UIN Walisongo yang berada di Islamic Development Bank (IsDB) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK)
Ia menuturkan, hal tersebut tidak seutuhnya dibiarkan, melainkan tengah dilakukan pelengkapan fasilitas.
“Bukan dibiarkan, tetapi terus dilengkapi. Sehingga saat pihak Kemendikbud melihat, UIN Walisongo telah siap membuka fakultas ini,” ucapnya.
Ia menegaskan, belum dibukanya FK bukanlah keterlambatan, melainkan bagian dari persiapan di berbagai aspek.
“Ini bukan masalah terlambat, kita kan sedang berproses mengajukan kemudian diperbaiki lagi proposalnya, kesiapan SDM terutama, kurikulum, dan sarana prasarana,” ucapnya.
Sejak diumumkan akan dibukanya FK UIN Walisongo pada tahun 2023, adanya penggunaan gedung bersama di IsDB FDK berdampak juga pada ruang perkuliahan mahasiswa FDK hingga saat ini.
Lantai 2 IsDB FDK yang tepatnya diperuntukkan bagi FK harus dikosongkan, membuat beberapa ruangan kelas mahasiswa FDK beralih ke Kampus 1.
Belum dibukanya FK di tahun ini mengundang kekecewaan mahasiswa FDK, salah satunya HN (nama inisial).
“Ada rasa kecewa, dulu saat FDK menggunakan lantai 2 dan 3 itu saja sudah penuh, apalagi sekarang hanya lantai 3 yang dipakai,” katanya saat diwawancarai tim Amanat.id, Selasa (27/8/24)
Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa pengalihan ruang perkuliahan ke Kampus 1 membuat beberapa mahasiswa kesulitan dalam mobilitas.
“Banyak anak FDK yang nge kost dekat dengan Kampus 3 karena memang fakultas kami di sana, lalu harus pindah ke kampus 1 yang jaraknya lumayan, apalagi tidak punya kendaraan itu akan menghambat perkuliahan,” ujarnya.
Menyikapi persoalan tersebut, HN menganggap UIN Walisongo belum siap untuk membuka Fakultas Kedokteran.
“Kalau sudah terencana kenapa tidak dibuat gedung baru saja khusus FK, ini menunjukkan seolah-olah UIN belum siap menambah fakultas baru,” tuturnya.
Sementara itu, mahasiswa baru Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK), Amalia mengaku bahwa belum dibukanya FK pada tahun ini merupakan langkah baik agar persiapan lebih matang.
“Tidak apa-apa kalau belum dibuka sekarang, mungkin jika dibukanya tahun depan persiapannya bakal lebih matang lagi,” ucapnya.
Reporter: Anindya Nazmi
Editor: Eka R.